Jumat, 23 Maret 2012

SMK BATULAYAR KEKURANGAN RUANG BELAJAR


DESA MENINTING: Keberadaan Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) di Kecamatan Batulayar ternyata masih membutuhkan perhatian dari pemerintah. Beberapa permasalah yang hingga kini masih menjadi dilemma pada sekolah yang terletak di Desa Meninting tersebut. Permasalah yang masih menjadi PR sekarang adalah kekurangan ruang belajar bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan. Saat ini memang SMK 1 Batulayar belum mengeluarkan alumni alias belum menamatkan. Namun peminat sekolah ini tergolong tinggi.
Sekarang SMK 1 Batulayar memiliki 141 siswa dan siswi yang berasal dari berbagai penjuru. Banyaknya siswa-siswi yang mengeyam pendidikan tidak sebanding dengan kelas atau ruang belajar dimana mereka menuntut. Untuk mensiasati hal tersebut, pihak sekolah terpaksa membagi kelas dalam bentuk skat atau pemisah. Meskipun dalam satu ruangan, dengan di-skatnya kelas, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilakukan secara normal.
Saparudin, S. Pd selaku Waka Kesiswaan mengharapkan ke depan setidaknya kita memiliki dapur mini untuk bisa melakukan praktek. Ini ruang TU terpaksa kita jadikan sebagai kelas untuk memenuhi tuntutan belajar siswa, jelas Saparudin singkat. Benar, untuk mengimbangi dan memenuhi tuntutan dunia wisata, sekolah pariwisata perlu mendapat dukungan dari pemerintah. Sebagaimana diketahui, pariwisata Lombok Barat hingga saat ini masih berkiblat pada Senggigi sebagai Iconx, bahkan untuk Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dus, focus terhadap permasalahan yang ada di wilayah terlebih menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk ranah pariwisata tidak bisa dianaktirikan.