Rabu, 22 Juni 2011

Rapat MTQ Kecamatan


Rapat Koordinasi menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil al-Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Lombok Barat di Kecamatan Batulayar kembali digelar. Rapat koordinasi yang pimpin langsung oleh Drs. Mujitahidin selaku Camat dan didampingi Kepala Seksi Kessos, Burhanudin, S, Pd berlangsung sekitar pukul 11.00. Sejatinya rapat yang harus dibuka pada pukul 08.30 tersebut sempat mundur, dikarenakan Camat menghadiri acara di tempat terpisah.
Rapat yang dihadiri oleh Muspika Kecamatan mengangkat tema sekitar pelaksanaan Musabaqah Tilawatil al-Qur’an (MTQ) yang akan diselenggarakan di wilayah Kecamatan Gunungsari Lombok Barat. Pelaksanaan dan system Pawai Ta’arruf oleh masing-masing kafilah pun menjadi topic yang sedang dimunculkan saat rapat. Beberapa masukan terdengar dari peserta rapat terkait dengan event sekali setahun tersebut. Terjalin diskusi kecil antara pihak kecamatan dengan peserta rapat mengenai system pawai taa’aruf yang direncanakan pada hari Sabtu 25 Juni 2011 pukul 14.00.
Selain membahas masalah MTQ, pada saat apel pagi, Drs. Mujitahidin sempat menyinggung beberapa kegiatan penting pasca MTQ digelar. Festival Senggigi, PIPOB misalnya. Kegiatan yang akan digelar pasca MTQ tersebut melibatkan semua unsure Kecamatan.  Event penting tempat tumpah-ruahnya masyarakat tersebut menghadirkan beberapa kesenian daerah dari berbagai latar budaya di lingkup Pemerintah Daerah.

Sabtu, 18 Juni 2011

Drama Kebelet: Bagi Anda Memalukan, tapi Lucu

Kejadian memalukan terjadi ketika Regoh makan Pecel di pinggir jalan yang setelah itu diikuti oleh perutnya yang langsung meradang. Tapi mules yang dialami Regoh kali ini luar biasa. Mungkin karena sambal yang terlalu pedas. Saat itu dia sedang naik busway menuju pusat perbelanjaan untuk bertemu kawan. Untuk menahan rasa sakit, mukanya sampai pucat, merinding dan keluar panas dingin. Saking ekstrim keadaannya, ibu-ibu yang berdampingan dengan Regoh terpaksa menyingkir. Mungkin ia pikir Regoh sedang sakaw narkoba. Tapi kesialan terjadi ketika ada bapak-bapak pakaian preman yang ternyata Polisi Narkoba yang menghampirinya sambil mengintrogasi. 
Aksi dilihat oleh seluruh penumpang bis. Polisi itu menggeledah Regoh namun tidak menemukan apa-apa. Dia pun terdiam. Karena sakit dia tidak kuat untuk berbicara, karena risih juga diperlakukan seperti itu, Regoh pun terpaksa berbicara "Pak saya ini sedang sakit perut hebat". Awalnya Polisi itu menyangka Regoh berdusta, tapi setelah diteliti,  akhirnya mereka percaya. Tak berapa lama, saya lihat seluruh penumpang bis tersenyum sambil cekikikan, Regoh pun jadi malu.

Jumat, 17 Juni 2011

Sapta Pesona

Berbicara kebersihan, mungkin kita akan teringat dengan salah satu program yang telah diprogramkan oleh mantan Bupati Lombok Barat Drs. H. Iskandar (alm), yaitu Program Jum'at Bersih. Program yang dahulu menjadi salah satu agenda pada saat almarhum menjabat. Kini program itu seolah hilang diingatan kita, padahal begitu pentingnya masalah kebersihan. Kebersihan sebagian dari iman.
Alih-alih topik pembahasan, Jum'at 17 April 2011 tepatnya di Dusun Duduk Desa Batulayar Barat merupakan salah wilayah yang ditunjuk oleh Drs. Mujitahidin untuk mengerahkan karyawannya untuk turun melakukan Gotong Royong bersama dengan Muspika Kecamatan. 
Gotong royong yang memakan waktu sekitar tiga jam tersebut disambut meriah oleh warga sekitar. Nampak bahwa keinginan untuk mewujudkan Sapta Pesona di Batulayar semakin jelas. Gotong Royong yang dihadiri langsung oleh Camat Batulayar, Kapolsek, Danramil, serta masyarakat terlihat serius. 

Kamis, 16 Juni 2011

Negeri Cinta

Arafah. Padang luas tempat kita menghampar jiwa. Semua lebur jadi satu tanpa sekat. Semua sekat; etnik, warna kulit, postur, latar budaya dan sejarah, ihram putih yang membalut tubuh-tubuh manusia menyimbolkan kesatuan. Semua kesatuan; asal-usul, tujuan hidup, jalan hidup yang kita tempuh untuk mencapai tujuan itu.
Arafah itu seperti lukisan jiwa-jiwa yang digantung di dinding sejarah. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang kompleks; disatukan oleh kekuatan yang lahir kekuatan; kekuatan cinta yang lahir kekuatan iman. Tiba-tiba manusia merasakan kerendahan hati yang tulus, lalu jiwa hampar bagi permadani. 

Dalam celupan cinta jiwa-jiwa itu muncul kembali dengan kesamaan-kesamaan baru: keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural, kedermawanan dan kebiasaan menolong orang lain. 
Batasan negeri kita, dan negeri mana pun, adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain, seluas itulah negeri yang mungkin kita huni. Selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tengah kompleks sebenarnya tersimpan sebuah rahasia yang sederhana: keutuhan kita sebagai bangsa seumur dengan umur cinta kita.

Nasihat

Apa yang dipikirkan?
  1. Sukes seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang berani menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
  2. Lakukan pekerjaan yang membangun hidup anda, bukan pekerjaan yang menghabiskan hidup anda
  3. Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan
  4. Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan
  5. Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN
  6. Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila itu memang diperlukan. Anda tidak bisa melompati jurang dengan dua lompatan kecil
  7. Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tetapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran
  8. Jika hujan bagai KESULITAN dan matahari bagai KEBAHAGIAAN, maka kita membutuhkan keduanya untuk bisa melihat KEINDAHAN pelangi
  9. Sebagian orang mengatakan kesempatan hanya datang satu kali, itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi Anda harus siap menanggapinya
  10. Alam memberik kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua telinga, agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara.

Rabu, 15 Juni 2011

Eksekusi Tanah di Dusun Melase Gagal Lagi




Sejak pukul 07.00 Wita puluhan aparat kepolisian sudah bersiaga di depan kantor Camat Batulayar untuk mengamankan eksekusi tanah di Dusun Melase Desa Batulayar. Rencana eksekusi tanah yang keempat kali dilaksanakan di wilayah Melase Kecamatan Batulayar gagal lagi. Sebelumnya, sejak tahun 2005, 2007, 2010 dan 2011 (Kamis, 14 Juni 2011) rencana pemilik tanah belum mendapatkan solusi (nihil). Pemilik dan status tanah yang hingga kini masih menjadi dilema, pun belum jelas. Ratusan warga yang menentang eksekusi pun menjadi sorotan.
Menurut cerita, tanah milik Nanang Su (alm) tersebut telah diperjualbelikan. Permasalahan baru timbul datang dari anak Nanang Su sebagai penggugat. Penggugat menolak kalau tanah tersebut telah dipindah-tangankan oleh orang tuanya dikarenakan tidak adanya perjanjian di atas kertas. Dua ekor sapi, uang 25 ribu, dan  seekor ayam sebagai alat barter tanah yang tersebut, demikian teriak Halil dalam Orasinya.
Lokasi Tanah Sengketa

Satuan Brimob, Polres, Pol-PP pun diterjunkan sebagai pengaman lapangan untuk menghindari bentrokan warga dengan pihak penggugat maupun eksekutor.
Saya berani dan siap bersumpah sampai 50 keturunan bahwa pemilik tanah ini dulu pernah mempertukarkan tanahnya dengan 2 ekor sapi, uang 25 ribu dan seekor ayam dan barang itu langsung diantarkan ke rumah pemilik dulu, demikian ungkap Awaludin sebagai saksi dalam kasus ini. 
Jajaran Aparat Pengaman Eksekusi Lahan Sengketa

Tuntutan Warga Pesisir Meninting



Beberapa warga kembali mendatangi Kantor Camat Batulayar sekitar pukul 09.30 Wib. Maksud kedatangan beberapa anggota masyarakat tersebut adalah untuk memperjelas status mereka sebagai warga masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Desa Meninting Kecamatan Batulayar. Warga yang sebagian besar nelayan ini, merupakan gabungan masyarakat dari berbagai desa dan Dusun yang telah memilih dan tinggal di daerah pesisir. Mereka telah memiliki tempat atau rumah, baik secara permanent maupun tidak. Yang menjadi permasalahan adalah adanya klaim dari pemilik tanah bahwa bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar tersebut melampaui hak pemilik.
Dikarenakan pemilik ingin mendirikan bangunan, mereka meminta masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut untuk segera mengosongkan lahan dengan alasan menggangu. Alasan itulah yang menuntut mereka berduyun-duyun ke Kantor Camat guna hearing dengan pihak pemerintah. Ada beberapa alasan masyarakat untuk tetap tetap bertahan di kawasan tersebut, antara lain: pertama, mereka sejak lama menempati daerah tersebut, dikarenakan tidak memiliki tempat tinggal, kedua, kalaupun harus ditinggal, mereka memiliki sampan/ perahu, mesin, dan kemana akan dibawa? Demikian ungkapan Sudirman sebagai coordinator disaat-saat sesi tanya jawab dengan pemerintah kecamatan.
Drs. Mujitahidin didampingi Muspika, Babinsa, Kepala Desa Meninting dan unsure-unsur kecamatan Batulayar disaat menanggapi beberapa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat siap akan menindaklanjuti permasalahan  tersebut. Ketidakhadiran pemilik tanah membuat pemerintah belum berani memberikan keputusan final.

Sabtu, 11 Juni 2011

Visi dan Misi Madrasatul Qur'aniyah

Untuk menyatukan kata memang gampang-gampang susah, apalagi untuk menyatukan visi dan misi. Untuk itulah Ketua Yayasan Pondok Pesantren Madrasatul Qur'aniyah H. Mujtahidin, MA mengumpulkan perangkat-perangkatnya. Tema masih sekitar pendidikan di Madrasah Al-Qur'aniyah (PPMQ). Lebih-lebih sekarang merupakan tahun ajaran baru bagi dunia pendidikan, perlu kerja ekstra untuk mendesign sekolah guna menarik perhatian siswa baru.
Meskipun tergolong sangat muda, Pondok Pesantren Madrasatul Qur'aniyah sudah mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. Usaha ini tak lepas dari peranan pimpinan pondok pesantren dan perangkatnya. Masih seperti tahun kemarin, Pon-Pes MQ untuk tahun ajaran ini sedang membuka peluang bagi santri dan santriwati baik dari tingkat, RA/ TK, MI/ SD, dan MTs/ SMP.
Berangkat dari visi-misi "Mencetak Generasi yang Beriman, Berilmu dan Beramal Sholeh" dan semboyan "berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja" menjadikan dewan asatidz dan asatidzah pondok pesantren merasa lebih confiden untuk membina dan mendidik santri dan santriwati, baik yang tinggal di asrama maupun yang memilih pulang pergi. 
Terlihat pada gambar Pimpinan Pondok Pesantren Madrasatul Qur'aniyah, H. Mujtahidin, Lc, MA tengah mengadakan rapat kecil dengan dewan asatidz.
H. Mujtahidin, Lc, MA dan Jajaran MQ

Program Ekstrakurikuler SDN 4 Batulayar


Tahun ajaran baru bagi dunia pendidikan dijelang kurang lebih sebulan lagi. Alasannya, dari tingkat SMA, SMP, bahkan SD sudah merampungkan ujian berat mereka, Ujian Nasional. Hanya siswa-siswi lulusan Sekolah Dasar yang masih deg-degan menunggu hasil pengumuman kelulusan mereka. Bagi siswa yang rajin, mungkin tidak terlalu was-was dibandingkan dengan siswa yang sedikit malas. Mesikpun demikian, tetap menjadi beban berat siswa apabila tidak lulus ujian.
Dalam dunia pendidikan khususnya, dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dikenal adanya program ekstrakurikuler. Program ekstra kurikuler ini biasanya diprogramkan di luar jam wajib pendidikan formal. Program ektrakurikuler pun masing-masing sekolah sangat variatif. Program tambahan ini dilaksanakan oleh siswa sebagai pelajaran tambahan dari masing-masing sekolah dengan tutor atau pembimbing yang tidak mesti dari pihak sekolah guru misalnya..
Kegiatan olah raga kesenian daerah lebih dominant dibina untuk dijadikan sebagai program tambahan. Kegiatan kepramukaan, drum band, tari, pencak silat, dan etc. Jenis kegiatan tambahan ini melibatkan siswa dan siswi dalam skup yang lebih kecil dibandingkan program wajib lainnya.
Sekolah Dasar Negeri 4 Batulayar Kecamatan Batulayar menonjolkan kegiatan pencak silat sebagai program tambahan siswa (ekstrakurikuler). Jenis pencak silat yang diajarkan yaitu “Tapak Suci”. Belasan siswa dan siswi mengikuti program yang dimotori oleh Bayu, Khusnul, dan Fahrurrozi ini yang dijadwalkan tiap hari Sabtu, Selasa, dan Kamis.  

Tiap selesai shalat Ashar, siswa-siswa SDN 4 Batulayar yang mengikuti program ektrakurikuler ini berduyun-duyun ke sekolah dengan seragam “Tapak Suci” mereka untuk latihan pencak. Ada beberapa siswa dan siswi yang tengah mengikuti turnamen di kota mataram, kita mau mereka mengikuti jejak Budi (salah satu) siswa yang pernah mewakili sekolah hingga ke tingkat propinsi, begitu tandas Khsunul ketika ditanya tentang hasil yang telah dicapai selama membina siswa-siswi dalam latihan Tapak Suci.
Program yang patut diitiru oleh sekolah-sekolah yang belum aktif kegiatan ekstrakurikulernya, hasilnya tidak hanya mengharumkan nama sekolah, namun membanggakan orang tua, dan menambah kepercayaan orang tua sebagai wali murid akan pentingnya pendidikan akan pun kian mantap.