Berakhir sudah perjalanan santriwan
santriwati kelas III Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah
Dusun Tato Desa Sandik Kecamatan Batulayar. Sabtu, 25 Mei 2013 resmi sudah
Pondok Pesantren melepas siswa-siswi yang menimba ilmu selama tiga tahun di
Pondok Pesantren yang digawangi oleh TGH. Mujtahidin Abdullah, Lc, MA. Alhamdulillah,
ini keenam kalinya kita mewisuda santri Raudhatul Athfal dan Alumni Perdana
bagi santri Kelas III MTs Madrasah Tsanawiyah, demikian sambutan TGH.
Mujtahidin di hadapan undangan yang hadir.
Lebih lanjut TGH. Mujtahidin mengingatkan
bagi santri yang telah lulus dengan mengatakan bahwa perjuangan mereka belum
usai. Ini merupakan awal dari kalian keberhasilan kalian dan selanjutnya akan
menghadapi tantangan yang lebih besar lagi. Saran untuk terus menuntut ilmu tak
lupa disampaikan oleh Kiai Alumni Al-Azhar Mesir ini kepada santri yang akan
meninggalkan Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah.
Acara perpisahan dan wisuda di Pondok
Pesantren Madrasatul Qur’aniyah ini dihiasi dengan meganya panggung yang
didesain oleh jajaran pengurus Pondok Pesantren. Undangan terdiri dari wali
santri, tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa setempat. Tidak hanya perpisahan
dan wisuda yang digelar di Pondok Pesantren melainkan acara dirangkai langsung
dengan Pengajian Umum yang dipimpin oleh TGH. Satir Idris. Format acara
didesain begitu apik dan meriah oleh panitia. Berhubung ini Alumni
Perdana kita desain seindah dan semeriah mungkin, begitu ujar salah
satu awak Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah.
Acara
yang dibuka pukul 09: 00 tersebut menampilkan beberapa agenda. Sambutan,
pembacaan puisi oleh santri, hymne Pondok Pesantren, pengajian umum sekaligus
sebagai rangkaian penutup acara. Dalam tausyiah yang disampaikan oleh TGH.
Satir Idris, hadirin yang hadir dengan penuh khusyu’ dan khidmat mendengarkan
ceramah Alumni Al-Azhar Mesir tersebut. Pencermah dengan tema “ Pentingnya Ilmu
dan Akhlaq” yang dibawakan oleh TGH. Satir diselangi dengan sedikit lelucon
membuat hadirin/ hadirat semakin bergairah.
Pondok Pesantren merupakan tempat
penggemblengan yang paling baik, karena di Pondok Pesantren lah anak-anak kita mendapatkan ilmu agama yang lebih hingga bisa
menata hidupnya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, demikian ujar
TGH. Satir. Dengan berbekal ilmu agama yang telah matang, kita tidak khawatir
anak-anak kita bisa menjaga diri meskipun berada di jalur rantauan. Karena
InsyaAllah dia akan selalu dan dapat menjaga diri dengan ilmu yang dimilikinya,
ungap penceramah menggebu.
Dengan berbekal ilmu agama, akan melahirkan
akhlak yang baik. Misalnya, anak kita yang jadi dokter keluaran pondok
pesantren, InsyaAllah dia akan menjadi Dokter yang Islami, dengan ilmu Allah
akan meninggikan derajat seseorang. Derajat itu akan dirasakan oleh keluarga
orang-orang yang berilmu. Misalnya anak dihormati karena menjadi dokter, orang
tuanya pun ikut dihormati, begitulah kelebihan orang berilmu. Dengan ilmu masa
depan anak menjadi cerah, dan sebaliknya tanpa ilmu masa depan menjadi suram.
Dengan bahasa lain, putus sekolah menjadikan masa depan menjadi suram, lanjut
TGH. Satir Idris di hadapan ratusan jamaah yang hadir.