Jumat, 16 Maret 2012

JEMBATAN CINTA AMBRUK


DESA SANDIK: Tiupan angin kencang yang disertai dengan derasnya curah hujan akhir-akhir ini membuat masyarakat resah akan keselamatan hidup mereka. Pepohonan yang tumbang yang diakibatkan oleh angin sudah pun semakin meningkat. Tidak hanya itu, kemarin dini hari, Jembatan Cinta (julukan warga) yang berada di Dusun Perempung Desa Sandik Kecamatan Batulayar roboh total dihantam angin kecang. Akses jalan menuju Desa Sesele Kecamatan Gunungsari itu merupakan jalur alternative atau jalan pintas untuk memasuki wilayah Batulayar maupun Gunungsari. Kemungkinan robohnya sekitar tadi subuh, sebut salah seorang warga yang tinggalnya dekat dengan lokasi kejadian. Beruntungnya, hingga saat ini tidak ada korban, demikian  terang warga tersebut. Kalau memang kemarin sore, apalagi kan sekarang ada pertandingan sepak bola di sebelahnya, atau malam hari mungkin kita tahu. Masih banyak orang yang melintas hingga jam 1 malam, lanjut wanita tua itu menuturkan.
Disamping sudah lama dan usang “Jembatan Cinta” memang sudah tidak layak pakai. Dengan kata lain, sebelum kejadian, seharusnya pihak terkait mengantisipasi. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kini jalur atau jembatan selebar satu meter tersebut tinggal bangkai. Sebagian dari bahan  jembatan terbuat dari kayu, dan pada saat roboh, kayu tersebut hanyut terbawa derasnya arus air (perhatikan gambar).
Ditambahkan lagi, efektif dua minggu sekarang kini, Even Sesele Cup (Sepak Bola) sedang bergulir. Artinya, berjubelnya orang yang mengakses jalan untuk menyaksikan pertandingan setiap sore melalui jembatan tersebut, dan ditambah lagi dengan pengguna jalan biasa, memaksa jembatan harus berkekuatan ekstra. Tak heran, jika jembatan yang berjuluk jembatan cinta tersebut tidak mampu menahan beban yang menyebabkannya putus.
Bagi warga setempat yang sudah terbiasa mengakses jalan tersebut merasa kesulitan, kecewa, karena mereka harus menempuh jalur yang lebih jauh daripada sebelumnya. Semoga ada perhatian dari pihak-pihak terkait akan keberadaan serta kebutuhan masyarakat tersebut akan adanya jalan alternative lain.