Minggu, 29 November 2015

PELATIHAN KETAHANAN MASAYARAKT DESA

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkripadian berlandaskan gotong royong merupakan visi dari pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk periode 2015-2019. Ini merupakan salah satu wujud dan kebijakan pemerintah melalui program nawacita. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan dengan memperkokoh desa secara khusus agar tumbuh kuat, tangguh, mandiri dan demokratis.

WARGA ASING KOMENTARI MASALAH SAMPAH

Musim hujan telah tiba, itu artinya bumi Indonesia secara umum akan kembali hijau dengan rintik hujan yang turun hampir setiap saat, meskipun belum merata di seluruh daerah. Permasalahan klasik yang kerap terjadi pada saat musim hujan adalah rawan banjir dan longsor. Penyebab banjir dan longsor yang setiap saat menjadi tema berita di berbagai media pun bermacam-macam. Sempitnya saluran, meluapnya sungai, dan yang paling menjengkelkan adalah sampah.

BERMASALAH, PKL DI KAWASAN WISATA SENGGIGI DITERTIBKAN

Semrawutnya Pedagang Kaki Lima (PKL) dikawasan wiasata Senggigi kembali menjadi sorotan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Pertemuan yang digelar di Hotel Graha Senggigi beberapa hari yang lalu menghadirkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat, perwakilan Polisi Pamong Praja (POL. PP), Camat Batulayar Kepala Desa Senggigi, Pokdarwis Kepala Dusun se-Desa Senggigi dan beberapa orang Kepala Dusun untuk duduk bersama bagaimana menata kembali para PKL agar terlihat rapid an aman.

Rabu, 18 November 2015

GOTONG ROYONG JANGAN HANYA DI MUSIM HUJAN

Musim hujan sudah tiba. Biasanya ketika hujan mulai mengguyur, salah satu yang menjadi sorotan utama masyarakat adalah masalah kesehatan. Genangan air yang sembarangan membuat masyarakat perlu waspada. Penyakit menjadi salah satu yang ditakuti oleh masyarakat, karena dengan terserang rasa sakit segala aktifitas bisa tertunda yang pada akhirnya diri sendiri. Hujan memang merupakan gejala alam yang harus diterima, dan merupakan sebuah rahmat dari Tuhan.

Senin, 16 November 2015

DANA PKH III BATULAYAR TELAH USAI

Pencairan Dana Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap III Kecamatan Batulayar usai sudah. Tidak ada masalah berarti yang ditemukan di lapangan saat pertemuan dan penyaluran dana pemerintah tersebut. Semua berjalan lancar sesuai dengan name by address, demikian urai Ramadhan, salah seorang petugas Program Keluarga Harapan Kecamatan Batulayar di ruang Kessos, 17 Nopember 2015 pukul 10.00 Wita.

SUKA-DUKA TINGGAL DI DAERAH PEGUNUNGAN

Hujan merupakan rahmat sekaligus berkah yang diturunkan oleh Sang Pencipta. Ketika musim hujan tiba, kemarau yang selama ini terasa panas perlahan mulai hilang. Berkah pun makin terasa. Turunnya hujan tidak hanya memberikan kesenangan makhluk hidup seperti manusia saja, melainkan semua makhluk yang membutuhkan air, tumbuhan, hewan, dan binatang-binatang yang ada di bumi terihat ceria dan hidup. Semua mahkluk membutuhkan air.

Jumat, 06 November 2015

PROTEKSI SISWA DARI DEBU VULKANIK SEKOLAH BAGIKAN MASKER

Debu abu vulkanik Gunung Baru Jari yang menyelimuti masyarakat di pulau Lombok pekan ini menuntut masyarakat untuk terus menjaga. Tiada lain yang menjadi permasalahan adalah kesehatan. Debu yang bercampur pasir yang dimuntahkan oleh Anak Gunung Rinjani ini tentu membahayakan keselamatan. Tidak hanya dari kalangan anak-anak dan orang tua, namun juga berimplikasi pada semua makhluk hidup.

Selasa, 03 November 2015

DISTRIBUSI KIS DI DESA BATULAYAR HARUS MENUNGGU HASIL VERIFIKASI

Kartu Indonesia Sehat (KIS) mulai didistribusikan di wilayah Batulayar, namun menggungu hasil verifikasi. Gambar yang ada pada tulisan ini merupakan KIS yang siap didistribusikan di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar Lombok Barat. Sebelumnya, Pemerintah Desa Batulayar dalam rapat penandatangan MoU sempat bersitegang terkait dengan akan didistribusikannya KIS. Alasan Kepala Desa Batulayar, H.M. Nur Taufiq adalah karena belum merata dan ditemukannya KIS masih ada yang tidak tepat sasaran. Awalnya, saya sangat khawatir dengan akan didistribusikannya KIS, di samping wilayah yang sudah terpecah, sering saya temukan bahkan masyarakat ke rumah datang untuk meminta jatah KIS, dan itu orang miskin, demikian urai Kepala Desa Batulayar, sesaat sebelum didistribusikannya KIS.

KIS MULAI TERSEBAR DI BATULAYAR

Di Kabupaten Lombok Barat baru dua Kecamatan telah diterbitkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Jakarta. Dua Kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Gerung. Untuk Kecamatan Batulayar, data yang telah masuk adalah data sebelum pemekaran desa. Sehingga data yang dikeluarkan untuk mendapatkan jaminan Kartu multifungsi tersebut masih mencakup 6 (enam) Desa. Sebagaimana diketahui kini, Batulayar terbagi menjadi 9 (Sembilan) Desa yang tersebar. Pun demikian, tidak mengurangi jumlah angka masyarakat yang mendapatkan jatah KIS, karena sebagaian masyarakat masih berada dan berdomisili di Desa Induk (sebelum) pemekaran.
Untuk lebih rincinya, berikut daftar perolehan jatah Kartu Indonesia Sehat (KIS) masing-masing Desa:
1.      Desa Batulayar                  : 2. 482 Orang
2.      Desa Lembahsari               : 1. 358 Orang
3.      Desa Meninting                 :     893 Orang
4.      Desa Sandik                      : 1. 686 Orang
5.      Desa Senggigi                   :     465 Orang
6.      Desa Senteluk                   :     827 Orang