Saiful Nazar (Sekdes Bengkaung) |
Setelah resmi menjadi
desa definitive, kini Desa Bengkaung tak luput dari perhatian berbagai pihak. Perkembangan
pembanguan di desa mulai terlihat jelas, Kantor Baru nan megah yang
diperkirakan 80 persen, sekarang Desa yang dipimpin oleh H. Junaidi tersebut
sedang memprogramkan untuk membangun Puskesmas Pembantu (Pustu). Desa yang
sebelumnya berada di bawah bendera Lembahsari tersebut kini mandiri sudah.
Sebanyak 60 (Enam
puluh) mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
diterjunkan ke Desa Bengkaung. Seharusnya 70 (Tujuh puluh) dikarenakan tujuh
dusun yang dimiliki. Ujar Sekdes Bengkaung Saiful Nazar. Nazar menjelaskan
maksud kedatangan mahasiswa yang berkampus di seputaran Mataram tersebut untuk
melakukan pendataan kepada 6 Dusun yang ada di Desa Bengkaung, pendataan
penduduk secara makro yang muaranya nanti pada kesehatan. Masing-masing Dusun
ditempati oleh 10 mahasiswa/ mahasiswi yang melakukan pengecekan. Persis hanya
Dusun Bunut Boyot yang tidak tersentuh disebabkan oleh akses jalan yang sulit, jauh
dan tingginya letak dusun sehingga menyulitkan petugas pendata untuk mencari
informasi.
Kepala Dusun serta
kader-kader kesehatan Dusun setempat ditugaskan untuk mendampingi petugas
pendata dalam menjalankan tugasnya. Kadus yang hanya menunjukkan batas-batas
wilayah yang harus didata. Adapun mengenai bagaimana petugas menjalankan
program; apakah harus menginap atau menyewa? Nazar menjelaskan beberapa petugas
ada yang menyewa tempat di rumah penduduk untuk dijadikan tempat tinggal, ada
yang pulang pergi dan ada petugas yang difasilitasi tempat tinggal. Kok bisa
berbeda, pendataan ini merupakan program dari STIKES sendiri, demikian pungkas
Sekretaris Desa tersebut di kantornya.