Jumat, 12 Oktober 2012

PENDATAAN KESEHATAN OLEH MAHASISWA STIKES DI BENGKAUNG


Saiful Nazar (Sekdes Bengkaung)
Setelah resmi menjadi desa definitive, kini Desa Bengkaung tak luput dari perhatian berbagai pihak. Perkembangan pembanguan di desa mulai terlihat jelas, Kantor Baru nan megah yang diperkirakan 80 persen, sekarang Desa yang dipimpin oleh H. Junaidi tersebut sedang memprogramkan untuk membangun Puskesmas Pembantu (Pustu). Desa yang sebelumnya berada di bawah bendera Lembahsari tersebut kini mandiri sudah.
Setelah resmi mekar, Desa Lembahsari menyisakan 7 (tujuh) dusun bagi Desa yang sekarang dimotori oleh H. Junaidi tersebut. Memang beberapa desa di Kecamatan Batulayar masih memiliki penduduk yang masih tinggal didataran tinggi alias pegunungan. Sekedar diketahui, Desa Bengkaung kini memiliki tujuh Dusun; Dusun Bengkaung Lauk, Bengkaung Tengah, Bengkaung Daye, Seraye, Bunean, Pelolat serta Bunut Boyot. Empat dari Dusun yang dimiliki oleh Desa Bengkaung yaitu Dusun Seraye, Bunean, Pelolat, dan Bunut Boyot merupakan dusun yang terletak pada dataran tinggi. Kondisi yang demikian kadang bisa menyulitkan tercapainya program pemerintah disebabkan oleh akses jalan yang sedikit manja (terjal).
Sebanyak 60 (Enam puluh) mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram diterjunkan ke Desa Bengkaung. Seharusnya 70 (Tujuh puluh) dikarenakan tujuh dusun yang dimiliki. Ujar Sekdes Bengkaung Saiful Nazar. Nazar menjelaskan maksud kedatangan mahasiswa yang berkampus di seputaran Mataram tersebut untuk melakukan pendataan kepada 6 Dusun yang ada di Desa Bengkaung, pendataan penduduk secara makro yang muaranya nanti pada kesehatan. Masing-masing Dusun ditempati oleh 10 mahasiswa/ mahasiswi yang melakukan pengecekan. Persis hanya Dusun Bunut Boyot yang tidak tersentuh disebabkan oleh akses jalan yang sulit, jauh dan tingginya letak dusun sehingga menyulitkan petugas pendata untuk mencari informasi.
Kepala Dusun serta kader-kader kesehatan Dusun setempat ditugaskan untuk mendampingi petugas pendata dalam menjalankan tugasnya. Kadus yang hanya menunjukkan batas-batas wilayah yang harus didata. Adapun mengenai bagaimana petugas menjalankan program; apakah harus menginap atau menyewa? Nazar menjelaskan beberapa petugas ada yang menyewa tempat di rumah penduduk untuk dijadikan tempat tinggal, ada yang pulang pergi dan ada petugas yang difasilitasi tempat tinggal. Kok bisa berbeda, pendataan ini merupakan program dari STIKES sendiri, demikian pungkas Sekretaris Desa tersebut di kantornya.