Selasa, 30 Oktober 2012

MENEPIS ISU PENCULIKAN MANUSIA; MASYARAKAT JANGAN MUDAH TERPROVOKASI



Isu penculikan manusia yang sempat meresahkan masyarakat satu pecan lalu mendapat tanggapan dari pemerintah Kecamatan Batulayar. Untuk menanggapi serta menyangkal isu yang berujung anarkis tersebut, Camat Batulayar Drs. Mujitahidin menghadirkan Kapolres Lombok Barat, serta Muspika Kecamatan untuk dan perwakilan dari masyarakat sekecamatan Batulayar untuk duduk bersama guna membahas isu yang berkembang. Dalam sambutannya Camat Batulayar menghimbau hadirin peserta rapat untuk tidak cepat mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab. Kata menyesal memang selalu menjadi akhir cerita atas kasus, tidak ada yang menyesal duluan, demikian sambutan Drs. Mujitahidin saat membuka acara rapat koordinasi.
Sementara dari pihak Polres Lombok Barat melalui Kepala Satuan (Kasat) Linmas Polres Lobar banyak mengelaborasi permasalahan yang telah terjadi yang sempat meresahkan sebagian masyarakat. Dibandingkan dengan Kecamatan lain di Lombok Barat, Batulayar masih steril. Kondusifitas serta tingkat keamanan masih dominan, begitu ujar Kasat Linmas yang disambut tepuk tangan meriah peserta rapat.
Lebih lanjut Kasat menyampaikan, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban setidaknya masing-masing kita bisa menjadi Polisi. Polisi untuk diri sendiri, polisi untuk keluarga, dan lebih lanjut lagi polisi untuk lingkungan, jangan cepat percaya isu, apalagi menciptakan permasalahan baru yang timbul, demikian bagian dari isi penjelasan dari Kasat Linmas Kapolres. Tidak hanya itu, saran dan pesan yang disampaikan oleh Fauzan untuk terus membangun komunikasi yang intens juga sangat perlu, jangan sampai ada yang saling menyalahkan. Fauzan selaku Kasat Linmas Lobar juga banyak mengungkap rekam jejak kasus yang pernah terjadi di daerah lain, di Kecamatan Kediri misalnya. Perwakilan Polres tersebut mengakui bahwa untuk kasus-kasus yang pernah terjadi tetap akan diproses hukum, sekarang ini kita masih memeriksa beberapa saksi-saksi, meskipun penjelasan bernuansa cerita, peserta rapat tetap khusyu’ mendengarkan.
Berbeda dengan Kapolsek Senggigi, Kompol Rino Wahyudi tidak banyak menyampaikan uraian terkait kasus-kasus yang pernah terjadi. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 99 tersebut hanya menyinggung bahwa sepanjang tahun 2012 ini ada dua isu yang sangat menggemparkan, pertama terkait dengan SARA dan kedua kasus penculikan manusia. Dalam penjelasannya Kapolsek beserta Pemerintah Kecamatan akan menginventarisir permasalahan-permasahan yang ada di masyarakat.
Kepala Desa Meninting saat disesi dialog sempat menyampaikan kata bela sungkawa atas kasus yang telah terjadi di daerah lain. Sebelum mempertanyakan langsung kepada presenter terkait pesan singkat yang diatas-namakan aparat pemerintah tersebut. Sms tersebut sampai sekarang masih ada, sejauhmana pihak Kepolisian untuk mengantisipasi?, demikian pertanyaan yang diajukan oleh Mahnan yang langsung ditanggapi oleh pembicara. Pertemuan diakhiri sekitar 11.20 Wita yang langsung ditutup oleh Camat Batulayar.