Selalu beradaptasi dengan perubahan,
kalimat itulah yang paling tepat dalam pikiran saya saat ini. Kalimat ini
seolah menjadi inspiratif buat diri saya sendiri. Ya begitulah. Sebagai seorang
staf kontrakan di instansi pemerintah, bergelut dengan para PNS, mendengar
kabar-kabar burung, gossip, sikap jengah pegawai dan atasan, hampir menjadi
sarapan tiap hari. Lagi-lagi saya harus bertekad dengan kata adaptasi dengan
perubahan yang selalu terjadi. Baik di dalam kantor maupun di luar kantor. Namun
sikap-sikap jengah pegawai, cari muka (carmuk) seolah tertutupi ketika saya memasuki
ruangan Sekretariat Kecamatan Batulayar yang selalu ceria dengan personil di
dalamnya. Ruangan yang dihuni oleh Sekcam, Kasubbag Keuangan, Kasubbag Program
dan Perencanaan serta Bendahara dan Pembantu Bendahara Kecamatan
Batulayar
seolah menjadi magnet dalam diri untuk menampakkan wajah tetap energik.
Tiga belas tahun sudah Kecamatan
Batulayar diakui setelah mendapat akuisasi pemekaran dari Kecamatan sebelumnya,
Gunungsari. Dari tahun 2001 Batulayar telah dipimpin oleh enam Kepala Wilayah
(Camat). Sejak kepemimpinan H. Zulkarnain-Drs. Mujitahidin, perubahan terus
terjadi. Diakui karakter pemimpin yang variatif menjadikan keadaan tak menjadi
satu arah, visi-misi dan cara memimpin yang berbeda, sangat manusiawi.
Jalur menuju Bank PLB |
Di internal Kantor Camat Batulayar
contohnya, saat ini Drs. Mujitahidin menjadi kepala wilayah kecamatan. Putera
daerah, pria kelahiran 31 Desember 1966 ini terbilang “kreatif-inovatif” dalam membangun, menata
lingkungan tempat ia memimpin. Penataan lingkungan Kantor Camat jadikannya berubah
3000 (Tiga ratus derajat). Lihat saja gambar-gambar berikut. Jalan menuju
Bank PLB yang persis berada di belakang kantor dibagi menjadi dua, tentunya ini
dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Sehubungan dengan jalan yang
bersebelahan dengan Aula Rapat kantor yang sering digunakan untuk melakukan
pertemuan menjadi tidak begitu terganggu dengan aksi lalu-lalang pegawai Bank
PLB.
Areal parkir + tempat antrian e-KTP |
Areal parkir yang dipanjangkan untuk
keperluan antrian e-KTP, tepatnya di belakang kantor juga. Fantastic. Masyarakat
tinggal duduk manis menunggu giliran absen di kursi-kursi yang telah disiapkan
karyawan.
Belum lagi dengan areal halaman Kantor Camat
yang kini ditanami dengan pohon-pohon indah di setiap beberapa jarak. Itulah
yang menyebabkan tugu bendera Sang Merah Putih harus dibongkar dan dipindahkan ke
sedikit lebih kea rah Timur, dan lain-lainnya.
Namun dari semua itu ada beberapa yang
terlihat kurang etis untuk dinikmati, bangunan yang mubazzir seperti Pojok
Merokok hasil sumbangan Bea Cukai yang seakan tidak bermanfaat dan kini
ditumpangi sementara oleh para pekerja proyek yang mengerjakan pembangunan
Kantor baru Koordinator PPLKB Kecamatan Batulayar, rumah dinas Camat yang
hingga kini dimanfaatkan oleh pengelola PNPM.
Ruangan Pojok Merokok |
Halaman Kantor Camat dan Tugu Bendera yg telah dipindah dari sebelumnya |
Dari segudang cerita perubahan itu, apa
pun kondisinya selaku bawahan, mari beradaptasi dengan perubahan dengan
sebaik-baiknya. Loyalitas kepada atasan perlu dikedepankan. Bukan yang paling kuat yang bisa bertahan hidup, bukan juga yang paling
pintar. Yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling bisa
beradaptasi dengan perubahan.