Rabu, 04 Mei 2011

Salman dan Kompor Hock


Kebakaran….. kebakaran…..kebakaran teriak salah seorang warga terdengar dari kejauhan. Suara wanita beranak dua tersebut mengundang perhatian warga sekitar, tetangga dan orang yang sedang lalu-lalang di jalan. Tak lama kemudian, orang-orang sudah mengerumuni rumah Salman. Dari dekat terlihat asap sedang mengepul di atas genteng rumah yang dihuni oleh seorang kakek tua. Sore itu, sekitar pukul 17.15 Mr. Je, yang tengah berbaring sejenak usai pulang kerja pun terbangun dengan suara hiruk-pikuk warga yang sedang panic melihat empulan asap yang semakin lama semakin banyak.
Kebakaran ya, tanya salah seorang dengan suara berbisik, mana pemilik rumahnya…? Ada yang mengatakan bahwa pemilik rumah sedang tidak ada di tempat. Tadi saya lihat dia belanja, sahut salah seorang. Tetangga korban pun mulai gusar dengan asap yang bergelimang sore itu. Warga sudah berkumpul menyiapkan air, timba, untuk menyiram api. Sayang, untuk memasuki rumah yang sedang dikerumuni mengalami kesuluitan untuk masuk dikarenakan terkunci oleh pemilik.
Orang sekitar termasuk tertangga pun mulai gusar. Ada yang mau merusak pintu rumah kakek tua itu, ada pula yang mau merobek jendelanya dengan parang, ditakutkan kebarakan akan menjadi hebat hingga merugikan banyak orang pihak.
Selang beberapa saat, salah seorang warga berhasil menjebol jendela rumah kakek Salman dengan parang yang dibawanya. Tanpa berpikir panjang, pemuda yang berdekatan rumah dengan korban meloncat melalui jendela dan memeriksa apa yang ada di dalam rumah. Setelah keluar, pemuda yang tadi tergesa-gesa meloncat lewat jendela tersebut, tertawa sambil menenteng sebuah kompor Hock. Ternyata kakek Salman sedang memasak air, yang tengah mencapai 2000 C akhirnya membakar bagian bawah kocor hingga yang menyebabkan genteng rumahnya berkerumunan asap. Tetangga pun menyangka bahwa rumah itu sedang kebakaran. Tertipu dech…. Warga pun pada tertawa dengan kejadian itu. Beberapa saat menjelang bubaran dari rumah korban, terlihat korban sedang menuju rumahnya, warga yang melihat kehadiran kakek Salman menyambut dengan senyuman, ada pula yang meledek. Saya sedang masak air, lalu saya tinggal belanja, timpal sang Kakek setelah ditanya oleh warga.
Sekedar saran ne, hati-hati bila kita meninggalkan rumah apalagi dengan membiarkan kompor sedang menyala. Sebelum meninggalkan rumah, terlebih dahulu dikontrol agar jangan menimbulkan hal yang bersifat negative yang akhirnya menyebabkan kita dan orang lain mengalami kerugian.