Senin, 19 Oktober 2015

PEMDES BATULAYAR BUKA PELATIHAN PERHOTELAN

Pelatihan Tentang Pariwisata dan Perhotelan di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar resmi resmi dibuka oleh Pemerintah Desa Batulayar. Kades Batulayar, H.M. Nur Taufiq, S. Pd.I secara resmi membuka acara yang rencananya akan berlangsung selama tiga bulan tersebut digalang sejak Bulan Oktober sampai Desember mendatang. Dalam pembukaannya, Kepala Desa Batulayar didampingi oleh jajaran pemerintah Desa dan perwakilan dari Kecamatan Batulayar.
Tercatat dua puluh orang yang telah resmi sebagai peserta pelatihan perhotelan yang akan dibimbing oleh perwakilan Jayakarta Hotel. Dalam sambutannya, Kades yang biasa dipanggil Haji Bajang ini memberikan arahan terkait dengan pentingnya pelatihan di daerah wisata, terutama masalah perhotelan yang tidak ada habisnya. Bayangkan, tiap tahun ada pembangunan, pembuatan hotel, restaurant, café dan sejenisnya di wilayah kita, tentu ini memerlukan sumber daya manusia yang mampu berkiprah di bidangnya. Pelatihan ini dimaksudkan untuk menghadapi tantangan nyata yang ada di depan kita, apalagi untuk generasi muda untuk menyongsong masa depan yang cerah, begitu keteranang Kepala Desa Batulayar tersebut kemarin, 19 Oktober 2015 di kantornya.
Acara yang digelar oleh Pemerintah Desa Batulayar dengan melibatkan unsur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Karang Taruna ini mendapat antusias terutama dari para peserta. Dua dusun yang paling mendominasi sebagai peserta pelatihan yaitu, Dusun Penanggak dan Dusun Teloke yang banyak mengikuti kegiatan. Selanjutnya, kegiatan resmi akan dimulai besok sore, bertempat di Aula Kantor Desa Batulayar.
Materi yang akan dijadikan sebagai pokok pelatihan terkait dengan pelaksanaan seputar kegiatan di dalam hotel. Materi ini yang diformulasi menjadi pilihan materi pelatihan paling dominan di samping menyinggung pekerjaan di luar hotel, begitu urai Kades lebih lanjut. Kegiatan ini menghadirkan BPD, Karang Taruna, Tokoh Agama, Pemuda dan masyarakat se-Desa Batulayar.
Sementara, Kasi Kessos Kecamatan Batulayar, Erny Raodah, S. Sos dalam menyapaikan sambutannya lebih menyorot persoalan bahasa. Penguasaan bahasa asing merupakan penunjang vital jika berada di kawasan wisata. Hal tersebut mengingat wisatawan yang datang sebagai konsumen dan penikmat wisata datang dari berbagai negara yang berbeda. Setidaknya, Bahasa Inggris menjadi standar tuntutan yang harus dipahami dan dimengerti dan bisa dibahasakan. Dengan kata lain, harus bisa berbahasa Inggris dengan lancar untuk mendukung kegiatan, begitu urai Kasi Perempuan di Kecamatan Batulayar saat diberikan kesempatan memberikan sambutan. Semoga dengan adanya pelatihan ini, kedepan sumber daya manusia banyak yang terserap dengan modal yang telah dimiliki. Dengan demikian, produktifitas dan angka pengangguran bisa ditekan dan berujung kesejahteraan.