Jika kita perhatikan,
hampir di setiap bulan ada moment yang kebangsaan yang patut menjadi bahan
perenungan bersama. Kini bulan kita berada dalam minggu akhir bulan Oktober.
Tanggal 28 Oktober merupakan hari tanggal bersejarah bagi Rakyat Indonesia,
apalagi kalau bukan peringatan Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda yang sebenarnya
memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada kita, bukan hanya untuk
kalangan muda-mudi, namun seutuhnya bagi Indonesia.
Lafadz “Kami Putra-Putri
Indonesia mengakau bertanah air satu tanah air Indonesia, Kami Putra-Putri
Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia, Kami Putra-Putri Indonesia
mengaku berbahasa satu, Bahasa Indonesia, demikian kurang lebih lafadz sejarah
yang begitu berpengaruh terhadap perjuangan dan pergerakan Indonesia.
Pertanyaannya, apakah
konsep Sumpah Pemuda tersebut masih diaplikasikan oleh Orang-orang Indonesia?
Dalam konteks kekinian, sepertinya Sumpah Pemuda hanya dapat terlihat dalam
bentuk seremonial belaka, Upacara Bendera. Upacara bendera yang kebanyakan
ditekankan pada aparat-aparat pemerintah semisal Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Militer, kalangan-kalangan tertentu, itu pun tidak menyeluruh.
Pembelajaran memaknai Hari
Sumpah Pemuda seyogyanya menjadi inspirasi tersendiri dalam rangka membentuk
generasi yang bermental tangguh, teguh pendirian, berdedikasi, berdikari atau
singkatnya view penulis mengatakan manusia-manusia yang benar-benar Nasionalis.
Moment Hari Sumpah Pemuda
diperingati dalam bentuk Upacara diberbagai daerah dan Instansi. Di Kecamatan
Batulayar contohnya, Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di
halaman Kantor Camat Batulayar. Namun, jika diperhatikan, peserta upacara yang
menghadiri apel, jauh dari yang diharapkan. Artinya, Sumpah Pemuda seakan kian
luntur dalam benak hati kita selaku rakyat Indonesia.
Daripada tidak
memperingati, mungkin akan terasa semakin bermasalah, atau mungkin ada anggapan
miring. Di Kecamatan Batulayar, Drs. Mujitahidin, Camat Batulayar bertindak
selaku Inspektur Upacara. Muspika Kecamatan Batulayar, pelajar dari tingkat SD
hingga SMA terlihat sedikit mewakili dalam perayaan Hari Sumpah Pemuda. Tak
ketinggalan, Drum Band SDN 1 Batulayar sebagai pengiring lagu Indonesia Raya
dan lagu-lagu Perjuangan. Kemudian, beberapa siswa-siswi SDN dari sekolah yang
sama menggunakan pakaian Adat dalam rangka menyambut dan memeriahkan peringatan
Hari Sumpah Pemuda ke-85.