KEBERSIHAN
MERUPAKAN BAGIAN DARI IMAN. Memang mudah diucapkan,
namun terkadang perlu kesadaran yang tinggi untuk bisa mewujudkan kata-kata
kebersihan bagian dari iman itu sendiri. Lingkungan yang bersih tentu akan
menghasilkan jiwa yang bersih pula. Tidak hanya itu melainkan dengan bersihnya
lingkungan, kenyamanan, kepuasan akan sangat terasa. Jika pada tahun-tahun
sebelumnya, khususnya di lingkungan birokrasi, dikenal program Jum’at Bersih,
namun program itu “hampir punah”. Entah apa yang menyebabkannya.
Di saat mendengar kata
“Jum’at Bersih”, tentu dalam pikiran orang akan terlintas pekerjaan. Jika
pekerjaan tersebut dikerjakan dengan banyak orang, melibatkan beberapa unsure,
itulah mungkin yang disebut dengan istilah Gotong Royong. Gotong royong untuk
bersih-bersih. Inilah program yang ingin dan sebenarnya harus dihidupkan
kembali jika ingin melihat suasana menjadi sedikit lebih asri, enak dipandang,
nyaman, dan sebagainya.
Adalah Pemerintah
Kecamatan Batulayar dengan melibatkan semua unsure SKPD di wilayah Kecamatan
mencoba untuk menghidupkan kembali tradisi Jum’at Bersih. Gotong royong Jum’at
Bersih yang dilakukan di Dusun Puncang Daye Desa Sandik terlihat sangat
mengesankan. Bagaimana tidak, semua unsure termasuk di Mahasiswa/i yang tengah
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) asal IKIP Mataram ikut mengambil bagian pada
agenda tersebut.
Gotong royong kali ini
dipusatkan di kali Dusun Sandik yang merupakan terusan kali dari Desa
Lembahsari. Alasan dibersihkannya kali tersebut dikarenakan setiap musim hujan
tiba, kali rawan dengan banjir. Jika banjir, hampir separuh dari dusun yang ada
di Desa Sandik menjadi korban genangan air. Tidak hanya genangan air melainkan
kesehatan penduduk sekitar pun menjadi perhitungan. Sampah yang berserakan dan
menumpuk di sepanjang kali kini berkurang setelah Pemerintah Kecamatan
Batulayar mengerahkan pasukan untuk bergotong royong. Gotong royong dipandu
langsung oleh Sekcam Batulayar, Muhammad Sukwan Tavif, S. Sos.