Polemic antar petani dengan pihak pengembang
kembali terjadi di Desa Sandik Kecamatan Batulayar Lombok Barat. Kali ini
masalah yang muncul terkait dengan pencemaran dan pemindahan saluran irigasi
yang disebabkan oleh penembokan PT. Bebale. Pengembang yang mendirikan proyek
di daerah sandi ini pun mendapat kecaman dari pihak petani. Alasan petani
adalah tersumbatnya saluran irigasi dan akses jalan yang menyebabkan kerugian
petani. Pembangunan yang dikitari oleh sawah ini kerap bermasalah, antar petani
dan direktur perusahaan.
Masalah ini pun dibawa hingga ke Desa Sandik
Kecamatan Batulayar dengan tujuan memperoleh solusi dan setidaknya tidak ada
pihak yang dirugikan. Jika ini dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan
pencemaran lingkungan bagi para petani. Implikasinya hasil yang akan diperoleh
petani jelas akan menurun. Permasalahan berawal dari pemindahan saluran irigasi
disebabkan adanya pembangunan.
Masyarakat menginginkan saluran irigasi
dikembalikan ke tempat semula, dan jika diadakan penembokan atau penutupan
jalan, masyarakat tetap keberatan, demikian uraian salah satu Pekasih Desa
Sandik saat menggelar rapat di Kantor Desa Sandik.
Emosi petani yang ada di Desa Sandik redam
setelah mencapai titik terang setelah pertemuan dilangsungkan. Dari pihak
pengembang menyetujui hasil rapat dengan menarik kesimpulan saluran irigasi
batal dipindahkan dan jalan pun di sekitar lokasi penembokan tetap akan dibuka.
Semua petani yang terkena imbas pembangunan perumahan dihadirkan untuk
melakukan rapat terbuka di Kantor Desa Sandik. Setelah menemukan jalan keluar,
kumpulan para petani langsung melakukan gotong royong untuk membersihkan
saluran irigasi (parit) yang dipergunakan untuk mengairi sawah mereka.