Rabu, 24 April 2013

PEMBANGUNAN POSKESDES DI DESA BENGKAUNG BATULAYAR MASIH BERMASALAH

Gaung untuk meningkatkan kualitas IPM di Nusa Tenggara Barat tidak pernah terhenti. Sektor Pendidikan, Kesehatan, Keamanan, dan Budaya misalnya terus menjadi mainstream untuk mensejajarkan Nusa Tenggara Barat dengan Provinsi lain di Indonesia. Meskipun demikian pemerintah telah berusaha sekuat tenaga untuk memajukan semua sektor yang menjadi titik tekan tersebut. Dari sektor pendidikan misalnya, kacau pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMA belum lama ini masih menjadi wacana hangat. Hal ini diperparah dengan kurangnya keamanan di daerah-daerah dengan yang berawal dari ketidak-puasan pihak-pihak yang ujungnya menjadi ajang orasi-demonstrasi; buruh, mahasiswa dan lain-lainnya. Dari sektor kesehatan pun tak luput dari problematika, baik tingkat dan mutu pelayanan yang masih menjadi pertanyaan sekaligus kritikan akan kurangnya sikap professional. Untuk menjamin semua itu memang tidak semudah membalik telapak tangan, butuh waktu, kerjasama, dari semua element termasuk di dalamnya peran masyarakat.
Wacana tentang kesehatan sebagai salah satu tolak ukur peningkatan Indek Pembangunan Manusia di Nusa Tenggara Barat terkesan berjalan di tempat alias biasa-biasa saja. Di daerah misalnya, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang ada di Desa Bengkaung Kecamatan Batulayar  masih menyisakan PR besar. Proyek pengerjaan Poskesdes ini mengundang sejumlah pertanyaan masyarakat setempat. Kondisi bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat mengadu kesehatan ini masih dipermasalahkan. Dari segi kondisi bangunan hasil pekerjaan CV. Lombok Persada ini mendapat penilaian negative dari masyarakat. Kondisi bangunan yang belum rampung, fasilitas yang kurang lengkap, semua itu tak lepas dari sorotan masyarakat. Kepala Desa Bengkaung, (H. Ahmad Junaedy), H. Syaruji (Ketua) LPM Desa Bengkaung menyatakan kekecewaan sekaligus prihatin dengan kondisi proyek tersebut.
H. A. JUNAEDY (KADES BENGKAUNG)

Program ini dari Tahun 2012, belum finis ditinggal begitu saja, kita susah untuk mencari keterangan. Pengerjaan ini ditender oleh CV. Lombok Persada, L. Darmawan sebagai penanggungjawabnya, demikian keterangan H. Syaruji, Ketua LPM Desa Bengkaung. Kekecewaan serupa dialami oleh Kepala Desa Bengkaung dan masyarakat akan kondisi proyek yang diperkirakan menelan Anggaran hingga Rp. 175. 000.000 (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah). Syaruji melanjutkan, jika pengerjaan proyek ini tidak beres terlihat dari kualitas bangunan yang dibangun. Di samping itu, selama pengerjaan proyek Poskesdes di Desa Bengkaung ini buruh pekerja yang ditugaskan sering gonta-ganti. Pertama buruh asal Gegutu, kemudian Praya, Kuranji dan terakhir Buruh asal Mangkung Kabupaten Lombok Tengah, demikian ungkap Kepala Desa Bengkaung didampingi Ketua LPM Desa di Aula Kantor Desa Bengkaung Kecamatan Batulayar. Adapun mengenai Panitia Pembangunan ini ditentukan sendiri dari Provinsi yang kemudian ditender oleh CV. Lombok Persada, demikian tutup H. Syaruji di Kantor Desa Bengkaung. Sementara untuk pelayanan Kesehatan masyarakat masih merujuk ke Puskesmas yang ada di Desa Meninting sembari menunggu proyek difinalkan.
Dalam masalah ini tidak perlu saling mengkambing-hitamkan satu sama lain, namun yang terpenting adalah mari berbenah, berbuat, utamanya bagi yang telah diberikan kepercayaan dan tanggung jawab.