Selasa, 29 Januari 2013

PENYULUHAN dan PENYEBARAN INFORMASI; PANGAN, OBAT dan KOSMETIKA



Penyebaran informasi tentang Keamanan Pangan, Pengetahuan tentang Obat, serta Kosmetik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali digalang di Aula Kantor Camat Batulayar, 29 Januari 2013. Dihadiri oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Wanita se Kecamatan Batulayar, penjelasan tiga materi mulai disampaikan dengan kocak oleh penyaji. Camat Batulayar, Drs. Mujitahidin saat mendampingi presenter mengatakan bahwa penyuluhan ini sangat bermanfaat. Dikatakan oleh Mujitahidin, pentingnya pengetahuan tentang bahan-bahan yang mengandung unsure-unsur bahaya dan merugikan perlu diketahui oleh masyarakat luas. Setidaknya masyarakat atau peserta yang hadir dapat menjadi sumber informasi.
Selama 2 jam lebih, Grametta selaku penyaji mengulas habis tiga tema; masalah pangan (makanan), kosmetika dan obat. Disamping membagikan foto copy diktat kepada peserta, penyaji banyak mengungkap makanan serta produk-produk yang masih bersifat illegal yang hingga kini masih tersebar.
Banyak diantara makanan, kosmetika, serta obat statusnya masih illegal, demikian ungkap penyaji. Penyaji meminta masyarakat untuk terus berhati-hati mengkonsumsi atau membeli produk-produk yang mengandung bahan-bahan beracun. Jenis bahan yang dijadikan pengawet seperti Borak, Formalin, serta Rhodamin masih banyak beredar di kalangan masyarakat. Semua bahan-bahan Kimia tersebut sering menghiasi pada setiap makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, begitu urai Gerametta.
Saat menyajikan materi Kosmetik dan obat, banyak undangan yang terengah-engah mendengarkan materi yang disampaikan oleh petugas dari BPOM Provinsi NTB tersebut. Hal tersebut dikarenakan undangan yang hadir didominasi oleh wanita yang secara logika hoby atau gemar menggunakan kosmetik. Jadi hati-hati ibu-ibu, karena kosmetik juga mengandung bahan-bahan berbahaya, apalagi ada diantara pengguna kosmetik yang alergi.
Dalam setiap tema yang disampaikan, presenter menceritakan kejadian-kejadian atau pengalaman yang telah dilakukan di lapangan. Kasus-kasus penggunaan bahan-bahan berbahaya pada makanan, sering kita amankan, di Lombok maupun di Bima, begitu ungkap Grametta. Setelah merampungkan materi, dialog antara peserta dengan penyaji pun diberikan waktu. Ada beberapa undangan mempertanyakan seputar materi dan langsung ditanggapi oleh Grametta selaku penyaji materi.