Rabu, 30 Januari 2013

ACARA PUNCAK PERINGATAN MAULID NABI SAW



Memeriahkan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai acara sudah menjadi tradisi suatu masyarakat. Hanya saja, dalam memperingati Maulid Nabi tersebut hingga kini masih terlihat perbedaan. Perbedaan terletak pada hari jatuhnya perayaan pada masing-masing tempat atau daerah. yang biasanya diacarakan dengan ritus serta acara-acara keagamaan lain. Khataman al-Qur’an, dzikir, selakaran, ceramah agama, ngurisan atau mencukur rambut anak dan lain-lain sebagainya. Semua ini biasanya digelar di sebuah masjid.
Dalam tradisi masyarakat Sasak atau Lombok, Bulan Maulid sering diidentikkan dengan bulan penggizian. Dikatakan demikian masyarakat sengaja menyiapkan makanan yang diperuntukkan bagi keluarga, sahabat dan sanak-famili. Acara seperti ini berlaku bagi masing-masing pribadi di kediamannya. Puncak acara peringatan Maulid diadakan di sebuah Masjid dengan mengundang orang-orang tertentu; pejabat, kiai, toga, tomas, dan tokoh masyarakat.
Rangkaian acara Maulid tidak terhenti pada aktivitas masyarakat di dalam masjid yang bersifat religious. Acara yang tak kalah seru biasanya terlihat di tempat-tempat umum atau tanah lapang yang ada di dalam sebuah Dusun. Berbagai macam atraksi serta lomba yang dijadikan sebagai hiburan dipertontonkan. Lomba Panjat Pinang (Jurakan), lari karung, tarik tambang, sendok kelereng, bola dangdut dan masih banyak lagi jenis lomba yang mengundang perhatian banyak pihak.
Dalam gambar dapat diperhatikan tradisi penutup rangkaian Maulid di salah satu Dusun di Desa Batulayar Lombok Barat. Tarik tambang misalnya. Lomba jenis ini kerap dimainkan oleh lima sampai enam orang untuk saling adu kekuatan. Pada peringatan Maulid lomba jenis ini kerap menjadi tontonan menarik. Para pemuda sangat antusias saat menarik tali, apalagi jika lomba dihiasi oleh bunga-bunga desa yang ikut menjadi penyemangat.
Karena menguras tenaga, tak heran lomba ini sering berakibat fatal atau menimbulkan cedera kontestan. Tangan bisa menjadi lecet, luka, bahkan pada gambar terlihat salah seorang pemuda tengah pingsan setelah kehabisan tenaga. Ternyata, tarik-tambang bahaya juga. Kali aja pesertanya belum makan.