Rabu, 27 April 2011

AKSI DAMAI (Penolakan Dusun Melase Bergabung)


Batulayar:
Permasalahan di wilayah Kecamatan bak Jamur di musim hujan, kompleks, hilang satu tumbuh seribu. Itulah realita wilayah yang tengah dipimpin oleh Drs. Mujitahidin.
Jika pada minggu kemarin warga Desa Batulayar Induk menggelar aksinya di Kantor Camat Batulayar, untuk menuntut janji dan ingin menyelesaikan permasalahan terkait dengan pemekaran Desa khususnya dengan pihak Kecamatan, pada hari ini giliran Batulayar Barat yang notabene pecahan Batulayar Induk menggelar aksi yang sama. Namun kedatangan puluhan warga Batulayar Barat ini menggelar aksi “DEMO DAMAI”. Dalam orasi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita, Koordinator Aksi, Syafi’i menjelaskan beberapa  point perkara kedatangannya di Kantor Camat. Dari plank dan spanduk yang dibentangkan oleh para demonstran, diantaranya bertuliskan tentang ketidaksetujuan sebagian warga Dusun Melase untuk bergabung ke Desa Batulayar Induk. Hal itu diperkuat pula dengan pernyataan langsung Korlap Syafi’i dkk. Camat Batulayar, Drs. Mujitahidin dalam tanggapannya secara langsung menyatakan dukungan atas aspirasi yang telah disampaikan warga Batulayar Barat. Ini sesuai dengan Surat Keputusan yang Bupati Lombok Barat. Masalah pemekaran desa sudah jelas, ada SK Bupati dan tidak bisa diganggu gutat, demikian tandas Mujitahidin. Sebelumnya, para demontran juga menggelar tanda tangan di atas kain (spanduk) berwarna kuning menandakan ketidak-setujuan untuk bergabung ke Desa Batulayar Induk. Dan tidak ada hal yang berbau anarkis dari para demonstran, bukan hanya karena ada kawalan dari aparat, namun sebagai bentuk ketaatan masyarakat kepada pimpinan, demikian ungkap Syafi’i. Dalam aksi tersebut pula Kapolsek Senggigi yang dipimpin oleh Made Puje Wati pun ikut turun mengambil peran untuk pengawalan. Bahkan beberapa anggota Polsek Senggigi juga hadir lebih dulu sebelum datangnya para demonstran untuk menggelar aksi.