Senin, 09 September 2013

MASYARAKAT DUSUN TELOKE LAUQ-BATULAYAR GOTONG MEMBUAT GUDANG MASJID

Jika masyarakat Dusun Orong sibuk mengantisipasi bencana yang disebabkan oleh rusaknya Taludan Kali, berbeda dengan masyarakat Dusun Teloke Lauk Desa Batulayar yang tengah membangun gudang inventaris masjid. Banyaknya barang yang dijadikan iventaris di Masjid Dusun Baitullah Dusun Teloke Lauk membuat gudang barang yang sebelumnya difungsikan menjadi tak dapat menampung lagi.
Melihat kondisi yang demikian, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta remaja masjid segera mengambil langkah baru. Setelah mendapat himbauan, arahan, serta saran, masyarakat sepakat untuk mengeluarkan dana untuk membangun gudang baru sebagai tempat inventaris barang yang selama ini disimpan di masjid Baitullah. Jumlah dana yang dikeluarkan pun tidak memaksa bervariasi. Jika masyarakat memiliki pekerjaan yang mapan, mereka dikenakan Rp. 50000 (Lima puluh ribu rupiah). Sedangkan yang masih pas-pasan masyarakat dibebankan cuma Rp. 25000 (Dua puluh lima ribu) untuk menyokong bangunan yang akan dikerjakan.
Sudah dua hari ini, masyarakat utamanya ibu-ibu, diberikan tugas untuk mengangkut pasir dari kali terdekat. Berbeda dengan kaum Adam yang diprioritaskan untuk melayani tukang; mengangkat semen, menggali, dan sebagainya. Suasana kampong dengan tradisi gotong-royong, kebersamaan, sangat terlihat kental di masyarakat lingkungan Desa Batulayar ini.
Gudang ini dibuat dikarenakan gudang sebelumnya sudah tidak dapat menampung lagi barang-barang milik masjid. Kini di depan masjid ada dua gudang yang tersedia sebagai tempat untuk menyimpan barang atau kebutuhan sewaktu-waktu. Untuk diketahui, di Dusun Teloke Lauk Desa Batulayar ini, inventaris barang sangat banyak yang sewaktu-waktu dapat dipinjamkan jika ada masyarakat yang membutuhkan. Beragam jenis barang yang akan dipindahkan seperti; perpustakaan, piring, gelas, genset, serta beberapa perabotan rumah tangga sangat lengkap dimiliki oleh Masjid Baitullah Dusun Teloke Lauk Desa Batulayar. Tak jarang, jika ada warga yang membutuhkan barang seperti piring, nampan, dan sejenisnya untuk keperluan pernikahan, warga tersebut tinggal menghubungi petugas yang masjid untuk meminjam barang. Itu dengan catatan, bila barang hilang/ rusak mereka siap untuk bertanggung jawab, demikian cerita Ketua Remaja Masjid Baitullah, H. Anshari.
Itulah yang mendasari kesadaran masyarakat untuk selalu ikhlas, giat mengikuti aktivitas-aktivitas seperti bergotong-royong dikarenakan kemudahan yang didapat dari rasa kebersamaan dan untuk tetap saling menghargai. Semoga tulisan ini menjadi motivasi bagi yang lainnya.