Selasa, 08 November 2011

Tradisi Yang Tak Pernah Punah


T
radisi masyarakat untuk meluapkan kegembiraan setelah menyambut Lebaran Idhul Adha kembali terlihat di beberapa tempat rekreasi seperti di kawasan Wisata Senggigi dan sekitarnya. Memang suatu tradisi yang tidak bisa punah oleh waktu dan selalu terwariskan oleh generasi, seperti sebuah peradaban. Kalau kita merujuk pendapat Samuel Huntington yang mendefinisikan  bahwa peradaban adalah nilai-nilai, institusi-institusi yang ada dan tumbuh berkembang dan selalu terwariskan dari generasi ke generasi. Begitu pendapat Huntington dalam karya monumentalnya The Clash of Civilazation. Begitulah moment-moment yang selalu rayakan umat Islam dalam setiap tahunnya usai menjalankan Shalat Idhul Adha.
Dua hari Raya Besar Umat Islam seperti Hari Idhul Fitri dan Idhul Adha menjadi sebuah pesta terbesar. Setelah menyembelih hewan kurban, silaturrahim ke sanak family, dan terkadang dilanjutkan dengan berziarah ke makam nenek moyang. Perbedaan persepsi antara umat Islam dengan umat non muslim terlihat berbeda pada perayaan-perayaan atau ritual yang dilakukan. Kalau wisatawan misalnya, ketika melakukan kunjungan atau liburan ke daerah Lombok khususnya, tujuan mereka sudah jelas yaitu mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Senggigi dan sekitarnya. Adapun dengan umat Islam, icon pariwisata sepertinya menjadi alternative kedua setelah mereka mengunjungi tempat-tempat keramat seperti makam Batulayar. Makam yang memiliki sejarah panjang itu selalu menjadi sasaran utama bagi para peziarah yang datang dari luar seperti peziarah yang datang dari Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara.
Realitanya, bukan hanya makam Batulayar yang menjadi pusat perhatian para peziah di Lombok khususnya, melainkan terdapat banyak makam yang menjadi icon seperi makam Loang Balok dan Bintaro yang ada di daerah Mataram, begitu juga di Kabupaten Lombok Tengah ataupun Lombok Timur, semua memiliki makam-makam bersejarah. Begitu pula tempat/ daerah wisata, bukan hanya Senggigi yang menjadi prioritas utama, masih banyak lagi yang lainnya. Hanya saja, ketika berbicara pariwisata, kawasan Senggigi pantas dinomor-satukan. Bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat misalnya, Senggigi menjadi daerah yang dibanggakan dikarenakan memiliki sumbangan yang besar dalam meningkatkan kualitas pembangunan daerah, terlebih lagi dengan motto Lombok Barat Maju Mandiri dan Bermartabat. Semoga pariwisata Senggigi mampu mengangkat derajat martabat daerah tercinta ini.