Selasa, 29 November 2011

HUJAN MENGGUYUR, REZEKI MUJUR


P
ergantian musim dari  tahun ke tahun (Kemarau-Hujan) berimplikasi pada variatifnya sektor pencaharian masyarakat. Di musim hujan seperti sekarang ini menjadi sebuah income bagi masyarakat yang hidup berdekatan dengan kali. Masyarakat Dusun Medas Desa Sandik Kecamatan misalnya, di musim hujan mereka beramai-ramai untuk mengumpulkan pasir untuk dipasarkan. Musim hujan dijadikan sebagai kesempatan untuk alih profesi. Meskipun demikian, sebagian dari mereka ada yang secara sengaja mengumpulkan pasir untuk keperluan pribadi, untuk memangun sebuah bangunan pastinya. Kalau di musim hujan, kita mengerjakan ini (angkut atau menaikkan pasir), kalau musimnya berlalu kita ke proyek bangunan jadi kuli atau buruh lepas, Begitu ujar salah satu pengumpul pasir. Singkatnya, pergantian musim dapat mengurangi jumlah pengangguran.   Memang, profesi masyarakat dusun setempat memang variatif, dari mencetak Batako, Beton, dan sejenisnya.  
Sumber Daya Alam tidak pernah punah, namun selalu menyediakan dan menciptakan peluang bagi orang yang mau menggarapnya. Perubahan cuaca seperti hujan tidak selalu membawa dampak yang merugikan manusia, melainkan keuntungan yang diraihnya. Seandainya kita berpikir lebih cermat, menggunakan akal dengan bijak, bencana alam seperti banjir, tanah longsor bukan berarti alam ingin menjauh atau tidak lagi bersahabat baik dengan kita, melainkan kita dituntut untuk selalu menjaganya, tidak melukai apalagi mencercanya. Itulah alam. Penyediaan Sumber Daya oleh alam tak ada ujungnya. Dan selalu memberikan yang terbaik, hujan selalu mendatangkan berkah, menghidupkan bumi dengan menciptakan keindahan dengan hijaunya tanaman-pepohonan yang ada sekitar.
Beberapa bulan yang lalu pemerintah menggalakan penanaman 1 Milyar pepohonan, untuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat misalnya. Tujuannya adalah untuk melestarikan alam. Ada yang lebih urgent dari pencanangan program penanaman 1 milyar pepohonan tersebut, yaitu menghindarkan manusia dari bencana alam, menjadikan alam sejuk dipandang. Alangkah hebatnya Sang Pencipta, tiada yang tak berguna dalam penciptaan-Nya. Hujan dan Kemaru merupakan pasangan sejoli yang dicipta oleh Yang Maha Segala. Pantaslah jika ada orang yang mengatakan “jika HUJAN bagai kesulitan dan MATAHARI bagai kebahagiaan, maka kita membutuhkan KEDUANYA untuk bisa melihat keindahan PELANGI. Bisa dibayangkan, seandainya di Indonsia tidak hujan, betapa gerah kehidupan ini, begitu juga panas yang tugasnya menghangatkan bumi setelah sekian bulan kedinginan.