Minggu, 23 November 2014

FENOMENA ROKOK ELEKTRONIK

Rokok Elektronik
Ada-ada saja di zaman sekarang ini. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk terus beradaptasi dan menyeimbangi arus global. Begitu banyak peralatan canggih yang menjadi inspirasi dan penyemangat yang membuat pola pikir masyarakat berubah bahkan terheran. Penggunaan kata kata elektronik atau electric mungkin tidak asing di telinga kita. KTP elektronik, Kartu Elektronik, dan yang menarik sekarang adalah Rokok Elektronik.
Rokok elektronik mungkin belum populer di masyarakat perdesaan atau perkampungan, namun kita yakin semua akan tersentuh dengan kecanggihan seiring dengan lajunya transformasi media. Rokok, sebagaimana pemahaman yang ada di kepala dan benak kebanyakan orang adalah kombinasi tembakau, kertas, gabus, serta campuran-campuran lain yang diolah yang akhirnya berbentuk batangan kecil. Paduan rasa dan merek rokok pun disesuaikan dengan selera para penikmat rokok.
Dari segi kesehatan rokok dipahami dengan seksama dan jelas. Penyakit dan gangguan yang merupakan implikasi dari penghisap rokok. Dalam perbandingan gambar yang penulis sajikan bisa dibahasakan dan dipikirkan. Lebih unik lagi ketika membahas rokok elektronik. Variasi rasa dan aroma yang disajikan rokok elektronik pun menggoda. Rasa strawberry, rasa kopi, rasa mangga, coklat dan sebagainya. Jika rokok pada umumnya menimbulkan bau asap yang mengganggu, menyengat, lain halnya dengan rokok elektronik, orang malah tergoda atau yang menghirup asap rokok elektronik berbeda dengan menghisap rokok umumnya. Termasuk dalam hal aroma dan bau.
Dari segi ekonomi, rokok elektronik justru lebih bersahabat dengan keriritan pastinya. Begitu juga dari segi kebersihan dan kesehatan, rokok elektronik tidak menyisakan sampah/ punting yang mengganggu pemandangan orang-orang.
Rokok Biasa
Amaq Sholah Raos merupakan salah satu penghisap rokok elektronik. Menurut penuturan pria tiga anak ini, ketika menggunakan atau menghisap rokok elektronik orang tidak merasa terngganggu, lebih irit bahkan suka dengan asap yang dikeluarkan. Hal ini karena asap rokok elektronik merupakan uap dari aroma atau sari buah yang digemari kebanyakan orang. Lebih irit dan aromanya tidak mengganggu, demikian tutur pria alumni Gontor tersebut.