Selasa, 03 Januari 2012

REUNI KIAI MUDA


DESA SANDIK: Setelah sekian lama berpisah, TGH. Abdul Karim, Lc, MA dan TGH. Mujtahidin Abdullah, Lc, MA, mereka bertemu dan sudah menjadi orang sukses. TGH. Abdul Karim menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, sedangkan TGH. Mujtahidin Abdullah disamping menjabat Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat juga menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah Desa Sandik Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Dan menjelang awal Semester Genap ini kedua pimpinan Pondok Pesantren kembali bersua. Kunjungan Pondok Pesantren Nurul Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini, selain tujuan untuk mempererat tali silaturrahim antar pondok pesantren, kehadiran tamu dari Kabupaten Lombok Barat ini bertujuan pula untuk melakukan “study banding”. Secara kebetulan kedua pimpinan pondok pesantren (Pimpinan Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah dan Pondok Pesantren Nurul Bayan) sama-sama merupakan alumnus Gontor-Ponorogo. Kita harapkan kunjungan kita ke sini dapat memberikan take and give antar kita semua, kita disini bersama dengan pembina-pembina pondok pesantren Nurul Bayan, para asatidz dan mahasiswa-mahasiswa Ma’had ‘Aliy begitu sambutan juru bicara pondok pesantren Nurul Bayan, Ustadz Lalu Nurul Bayanil Huda, MA kepada pada acara pembukaan. Meskipun baru kali pertama melakukan kunjungan, bertemunya kedua pimpinan Pondok Pesantren terlihat akrab dikarenakan mereka pernah belajar bersama.
Disamping banyak menguraikan criteria-kriteria pondok pesantren yang maju dan berkarakter kekinian, TGH. Abdul Karim, Lc juga memberikan masukan-masukan yang perlu ditanamkan oleh pondok pesantren. Semua yang akan kita lakukan harus melalui proses, dan nilai-nilai keikhlasan dalam membina dan membangun pondok pesantren sangat perlu untuk ditanamkan, begitu uraian pimpinan Pondok Pesantren Nurul Bayan.  Mengutip apa yang dikatakan oleh Hasyim Muzadi, gelar sarjana itu ada dua, sarjana akademis, yaitu sarjana yang ditelurkan oleh univesitas, institusi atau lembaga pendidikan, dan gelar sarjana masyarakat, yaitu sarjana yang lahir dari masyarakat yang mampu membentuk, membaur serta merubah kea rah yang lebih baik, begitu lanjut Tuan Guru muda tersebut. Selian melakukan kunjungan Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah, rombongan akan melalakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat.