Untuk kesekian kalinya Kepala Desa Batulayar,
H.M. Taufiq membuat terobosan di wilayah yang dipimpinnya. Sebelumnya, Kepala
Desa berbadan mungil dan imut tersebut mulai memberikan perhatian kepada
seluruh Ketua RT, penggali kuburan (kuburan untuk warga meninggal) dengan
memberikan sedikit insentif sebagai wujud perhatian dan jalinan komunikasi
antara warga dengan pemerintah. Tentu, insentif yang dimaksudkan disini berasal
dari Program Alokasi Dana Desa (ADD) yang dikeluarkan dalam dua fase dalam satu
tahun alias per semester.
Fitriana, salah satu Kader Posyandu asal
Teloke Lauq menyambut gembira program yang dicanangkan oleh Kepala Desa
Batulayar tersebut. Dia mengakui, jika setelah Taufiq menjabat sebagai Kepala
Desa di Batulayar terjadi banyak perubahan, perhatian kepada masyarakat, social
yang ditunjukkan oleh Kades lebih dari para pendahulu-pendahulu yang pernah
duduk di Kursi Kantor Desa Batulayar. Banyak keinginan masyarakat sedikit demi
sedikit bisa dipenuhi, termasuk aspriasi yang datang dari warga cepat direspon
oleh Kades, demikian urai Fitriana.
Terkait dengan pemberian seragam bagi Kader
Posyandu, lagi-lagi Fitriana menyatakan harapan jika ke depan Kader-kader
Posyandu semakin diperhatikan. Jika berbicara mengenai insentif, tentu sangat
kecil, apalagi para Kader kebanyakan telah memiliki tanggungan suami dan anak.
Tanggungan mereka menjadi salah satu alasan untuk terus diperhatikan oleh para
pemimpin semisal Kepala Desa. Dengan menggunakan pakaian seragam, tugas pokok
kita terlihat jelas sebagai Kader Posyandu, demikian tutup perempuan tiga anak
ini.