Are Manis merupakan sebuah
nama kampung yang terletak di daerah Desa Sandik Kecamatan Batulayar Lombok
Barat Nusa Tenggara Barat. Dari pusat Kota Mataram, jika dipetakan Dusun ini
sekitar 8 kilometer dengan jarak tempuh 15 hingga 20 menit menggunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat. Dusun Are Manis berada dibawah naungan
Desa Sandik Batulayar. Populasi penduduk hingga sekarang sekitar 900 jiwa.
Awalnya, usaha ini digagas
pertama oleh Almarhum Amaq Daimah dan isterinya Khadijah. Dalam lingkaran dan
skup kecil usaha ini bergerak untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Seolah mendiaspora, usaha kecil tersebut mulai dilirik oleh pemerintah waktu
itu dengan memberikan bantuan dan mengenalkan pelatihan-pelatihan. Warga Dusun
yang diberikan bantuan dan pelatihan ternyata tidak tinggal diam. Mereka terus
bergerak, membentuk kelompok-kelompok usaha kecil yang hingga kini menghasilkan
dan membuka harapan bagi masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja.
Setidaknya bagi masyarakat Dusun setempat.
Kini, usaha kripik,
kerupuk, kacang bawang dan jenis makanan ringan lain berkembang pesat di Dusun
yang dikepalai oleh Muzakki ini. Dari kacamata ekonomi, tentu Dusun ini telah
banyak menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan sumber daya local.
Pemasaran hasil produk ini memang belum go internasional. Pemasaran paling jauh
masih sekitar Kabupaten Sumbawa dan Lombok pada umumnya. Barangkali, suatu saat
jika pembaca menemukan jenis makanan ringan dengan label Are Manis, itulah
hasil produksi yang penulis maksudkan.
Sejauh ini, sistem
pemasaran produks masih menggunakan sistem agen dan ngampas. Masing-masing home
industry telah memiliki jaringan-jaringan sebagai pengontrol dan penjaja
produk. Jika harus dipersentasekan, tak kurang dari 40% warga Dusun Are Manis
menggeluti home industry dengan memproduksi makanan ringan seperti yang
dimaksud di atas. Usaha ini memang banyak digeluti oleh kaum perempuan sebagai
dalang aktifitas sehari-hari. Memesan barang mentah, mengolah, packaging dan
pemasaran masih banyak melibatkan kaum Hawa. Persis kegiatan sehari-hari mereka
memproduksi makanan-makanan ringan sebagai sumber pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan
keluarga sehari-hari mereka.
Pun demikian, tak semua
warga Dusun ini menggeluti dunia usaha. Di samping sebagai mata pencaharian,
ditemukan juga warga dusun yang memiliki dan memilih jenis profesi-profesi
lain. Petani, peternak, pegawai, dan pekerjaan-pekerjaan pendukung dari selain
sentra dimaksud. Terkait dengan penggunaan tenaga, dalam produksi ini masih
banyak menggunakan tenaga manusia alias handmade dalam pengolahan.