Jumat, 24 Oktober 2014

SAMBUT JAMAAH HAJI ALA KAMPUNG

Enam jamaah haji yang berasal dari Dusun Teloke Desa Batu Layar Kecamatan Batu Layar telah kembali ke kampung halaman mereka dengan selamat. Alhamdulillah. Hj. Kedar, Hj. Marhati, Hj. Wardah, Hj. Sa’idah, H. Anwar dan H. Zarkasi merupakan warga yang ditunggu-tunggu kedatangannya dari tanah suci makkah usai menunaikan ibadah haji. Sanak family pun meluapkan kegemberian ketika jamaah haji diboyong dari Asrama Haji menuju kediaman mereka masing-masing. Jauh hari sebelum sampai ke rumah, kepulangan tamu Allah dari Makkah ini pun ramai dibicarakan oleh warga kapan mereka akan menginjakkan kaki mereka ke kampung.
Seperti halnya pada acara keberangkatan atau pelepasan mereka ke Makkah, warga pun ikut larut dalam kegembiraan, pun demikian dengan sekembalinya beribadah. Berbagai cara dan model penyambutan yang telah mengakar kuat, menjadi budaya yang terwariskan dari generasi ke generasi saat-saat menanti detik-detik kepulangan haji. Tak diingkari, di lain tempat memiliki sistem atau cara penyambutan yang berbeda.
Warga Dusun Teloke Desa Batu Layar, memiliki tradisi-budaya yang kuat saat-saat menunggu kepulangan jamaah haji. Kita tidak tahu dari mana sumbernya, yang jelas, sejak kita kecil-kecil dulu tradisi seperti ini telah ada, demikian cerita Papuk Saher, terkait dengan cara masyarakat menyambut kedatangan jamaah haji. Adanya janur kuning yang dihiasi dengan bunga-bunga, plank ucapan selamat datang, dan hiasan-hiasan yang alami menjadi pelengkap meriah dan hidupnya rumah jamaah haji yang disambut. Biasanya keluarga, kerabat, kawan menjadi pengatur persiapan acara, terkadang juga ada himbauan dari tokoh yang ada di kampung. Dan semua itu dilakukan dengan cara bergotong-royong.
Sampai di rumah, jamaah haji pun telah ditunggu oleh keluarga, sahabat, kawan, dan tetangga. Keluarga yang menuggu pun larut dalam kegembiraan, bersalaman, berpelukan, dan suasana haru lainnya. Jamaah yang dinanti pun telah kembali dengan sehat dan selamat. Kebiasaan di saat seperti ini, jamaah haji pun memberikan Air Zam-Zam, Kurma, minyak wangi atau oleh-oleh bagi mereka. Di samping itu, biasanya orang yang baru pulang mengerjakan haji langsung dimintai untuk memimpin doa yang diamini oleh mereka yang hadir dengan penuh khusu’. Cengkrama orang yang baru pulang berhaji dengan sanak-famili terlihat begitu intim, dekat. Setiap yang datang bersalaman, berpelukan, menanyakan kabar diantara mereka.
Budaya ini tetap ditemukan pada saat atau moment-moment tertentu. Kesakralan ibadah haji yang diperintahkan Allah SWT. dan terintegrasi langsung sebagai budaya masyakarat memiliki nilai-nilai kebaikan, nilai kemanusian yang tinggi dalam bentuk kebersamaan, berbagi dengan sesama, menciptakan masyarakat tentram dan damai dengan berlandaskan ajaran-ajaran agama yang terpuji.