Inak Banun, salah seorang
perempuan berusia kurang lebih 65 tahun asal Desa Sandik Kecamatan Batu Layar
Lombok Barat. Pekerjaan sehari-hari nenek ini adalah berjualan bakulan dengan berjalan
kaki berkeliling kampung menjajakan barang dagangannya. Makanan yang dijajakan
adalah makanan khas kampung seperti Klepon, Jagung rebus, Tape Ketan, Bantal, dan
Krupuk dengan beragam jenisnya. Menurut kisahnya, pekerjaan ini ia lakoni sejak
ia beranjak remaja. Berawal dari neneknya yang ia ikuti jejaknya sebagai
penjual jajanan bakulan. Setelah neneknya meninggal, pekerjaan tersebut
berpindah ke ibu kandungnya, ia pun tetap mengawal perjalanan ibunya sebagai
penjual dari kampung ke kampung.
Lebih lanjut Inak Banun
bercerita, berjualan bakulan seperti ini tetap ia jalankan semasa ia mampu. Ia
berjualan pun dengan cara membeli barang di orang lain (langganan) yang
kemudian ia jajakan secara berkeliling kampung. Tak tanggung-tanggung, nenek
ini menempuh puluhan kilometer untuk mendapatkan pembeli. Ia berangkat
berjualan usai shalat Zhuhur hingga sore hari menjelang waktu Magrib. Tak
jarang Inak Banun numpang melakukan shalat di rumah warga yang kebetulan ia
kenal atau telah menjadi sahabat. Inak Banun menggeluti pekerjaan ini
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Siapa lagi yang akan
memberi saya, saya tidak memiliki anak yang akan menanggung hidup saya, jualan
seperti ini menjadi satu-satunya cara ia mempertahankan hidup, begitu
keterangan Inak Banun dengan suara rendah.
Meskipun demikian, di usia
65 tahun ini, Inak Banun tidak pernah mengeluh dengan usaha yang digelutinya. Kalau
pun dia tidak berjualan, mungkin beliau dalam keadaan kurang sehat atau cuaca
yang kurang bersahabat. Sebenarnya, Inak Banun dalam menjalankan bisnisnya ini
bukanlah seorang diri. Masih banyak orang yang senasib, seperjuangan yang
berada di tempat lain, berjuang melawan kerasnya dinamika kehidupan untuk
mencapai kemandirian hidup dan tidak menggantungkan hidupnya dengan orang lain.
Pelajaran sangat berharga
dan syarat nilai-nilai kemanusian seperti Inak Banun ini patut dijadikan
contoh. Di usia yang sudah tidak muda lagi, lemah, masih ingin bekerja, bekerja
dan bekerja. Ia tidak ingin menggangugu kehidupan serta kenyamanan orang lain.
Inak Banun tidak ingin menjadi beban, bergantung pada orang lain. Ia ingin menjadi manusia yang
baik, manusia yang bernilai, serta menjalankan hidupnya sesuai kemampuannya.