Kamis, 27 Maret 2014

HASIL UJIAN PRAKTEK SISWA/I PONPES ISHLAHUL MUSLIMIN SENTELUK

Ujian Nasional (UN) untuk siswa/ siswi Sekolah Menengah Atas (SMU) sederajat tinggal menghitung hari. Seiring dengan semakin dekatnya Ujian Nasional yang merupakan penentuan keberhasilan atau kelulusan, siswa khususnya kelas III SMU sedang digojlok dengan mata pelajaran yang akan menjadi bahan ujian nantinya. Banyaknya fase yang telah dilewati; Pengayaan, Try Out, Ujian Akhir Sekolah, UAMBN dan sejenisnya tetap dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh siswa yang akan menyelesaikan pendidikannya. Pentingnya Ujian Nasional bagi siswa/siswi, tak jarang mereka melakukan privat (kursus) Mata  Pelajaran yang akan diujikan sebelum menghadapi ujian vital tersebut.
Pandangan ini berbeda ketika bertandang ke Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Desa Senteluk Kecamatan Batulayar. Sebelum menghadapi Ujian Nasional yang rencananya akan jatuh pada tanggal 14 April 2014, siswa-siswi ini terlebih dahulu Ujian Praktik. Siswa/ siswi Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Senteluk harus mengikuti Ujian Praktik untuk pelajaran Seni Budaya. Seni Budaya yang ditampilkan oleh siswa-siswi ini adalah Seni Kaligrafi atau tulisan Seni Al-Qur’an. Dengan nota bene anak madrasah, kaligrafi atau seni tulisan Al-Qur’an sudah menjadi biasa bagi siswa-siswi.
Sejak awal di Madrasah siswa-siswi sudah dimodalkan dengan belajar menulis Imla’. Setelah terbiasa dengan tulisan Imla’ ini, santri kadang melanjutkannya dengan belajar membuat Kaligrafi Al-Qur’an. Haziziul Hakim selaku guru Kaligrafi di Madrasah Aliyah Pondok Pesanten Ishlahul Muslimin Senteluk tengah melakukan Pengambilan Nilai untuk siswa-siswi ujian Praktik Seni Budaya.
Dijadwalkan sejak pukul 09:00 sampai selesai, siswa dan siswi harus menyelesaikan satu tugas untuk membuat Kaligrafi Al-Qur’an. Dalam gambar dapat dilihat santri dan hasil karya mereka dalam bidang Seni Kaligrafi Al-Qur’an. Seni Kaligrafi khususnya Al-Qur’an merupakan bakat yang tidak mudah. Namun, bagi siswa dan siswi Madrasah Ishlahul Muslimin itu merupakan hal biasa. Dan Kaligrafi ini pun dijadikan salah satu bagian Mata Lomba Nasional dalam Bidang Musabaqah Tilawatil Qur’an.
Menurut penulis, setidaknya 2 keuntungan yang diperoleh jika menekuni atau ahli dalam bidang Kaligrafi dimaksud. Pertama, dalam sektor ekonomi, hasil karya tersebut bisa dipasarkan atau dijual sebagai salah satu sumber mata pencaharian. Kedua, pelestarian nilai-nilai agama khususnya dalam bidang bakat seni. Mungkin para pembaca ingat dengan salah satu tokoh yang pernah menuai kotraversi, Syeikh Puji. Konon, beliau sukses dan terkenal dengan latar belakang bakat seni Kaligrafinya yang booming. Semoga kita semua bisa menjadikan bahan pelajaran dan renungan.