Rabu, 03 Juli 2013

MADRASAH DINIYAH DI DUSUN TERPENCIL

Susasana belajar di Diniyah Dar al-Qur'an
Dusun Orong merupakan salah satu Dusun terpencil yang dinaungi oleh Desa Batulayar. Dusun Kecil ini terletak di ujung wilayah yang dibawahi oleh bebukitan. Mungkin asing di telinga nama Dusun yang dikepalai oleh Kurnaen ini. Namun di tengah kesepian Dusun ini, jauh dari hiruk-pikuk keramaian orang ini berdiri Madrasah Diniyah Dar al-Qur’an. Madrasah Diniyah Dar al-Qur’an ini dibina oleh Ustadz Fanzir. Menurut keterangan, pendirian Madrasah Diniyah ini sengaja diprioritaskan untuk mencetak generasi penghafal al-Qur’an. Memang, pendiri dari madrasah diniyah ini berlatar belakang penghafal al-Qur’an.
Terdapat atmosfer pedalaman (perkampungan) jika berkunjung ke daerah tersebut. Namun keberhasilan dari pendirian Madrasah Diniyah ini tak bisa dipandang sebelah mata. Alumni dari Madrasah ini kerap mendapatkan pujian oleh masyarakat dikarenakan keberhasilan para peserta didik khususnya dalam bidang menghafal Al-Qur’an.
Sebagaimana madrasah diniyah pada umumnya, madrasah ini pun menggunakan kurikulum bebas. Di madrasah ini hanya diajarkan pelajaran-pelajaran agama; Al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Tajwid, Imla’ dan pelajaran Akidah Akhlak. Menurut H. Bustanul Arifin, untuk Madrasah Diniyah diadakan pada sore hari setelah sholat Ashar dikarenakan anak-anak diniyah belajar di sekolah formal (Sekolah Dasar).
Di pagi hari sekitar Jam 10 pada hari-hari tertentu madrasah menggelar pengajian yang diperuntukkan bagi masyarakat. Tenaga pengajar berasal dari wilayah Batulayar dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus Madrasah Diniyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktifitas di Madrasah Diniyah ini berlangsung lancar dan apik. Pagi untuk orang dewasa, sore harinya untuk anak-anak.
Hingga kini, jumlah murid untuk Madrasah Diniyah ini tak kurang dari 34 anak yang menimba ilmu agama. Anak-anak harus diberikan pemahaman agama sejak dini sebagai perisai untuk mengarungi carut-marutnya hidup. Jika sudah memiliki ilmu agama setidaknya anak-anak bisa membendeng diri dari kebobrokan moral. Itulah mungkin maksud dari slogan “Ilmu tanpa Agama, buta dan agama tanpa Ilmu, lumpuh.