Dusun Orong merupakan
salah satu Dusun terpencil yang dinaungi oleh Desa Batulayar. Dusun Kecil ini
terletak di ujung wilayah yang dibawahi oleh bebukitan. Mungkin asing di
telinga nama Dusun yang dikepalai oleh Kurnaen ini. Namun di tengah kesepian
Dusun ini, jauh dari hiruk-pikuk keramaian orang ini berdiri Madrasah Diniyah Dar
al-Qur’an. Madrasah Diniyah Dar al-Qur’an ini dibina oleh Ustadz Fanzir.
Menurut keterangan, pendirian Madrasah Diniyah ini sengaja diprioritaskan untuk
mencetak generasi penghafal al-Qur’an. Memang, pendiri dari madrasah diniyah
ini berlatar belakang penghafal al-Qur’an.
Sebagaimana madrasah
diniyah pada umumnya, madrasah ini pun menggunakan kurikulum bebas. Di madrasah
ini hanya diajarkan pelajaran-pelajaran agama; Al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Tajwid,
Imla’ dan pelajaran Akidah Akhlak. Menurut H. Bustanul Arifin, untuk Madrasah
Diniyah diadakan pada sore hari setelah sholat Ashar dikarenakan anak-anak
diniyah belajar di sekolah formal (Sekolah Dasar).
Di pagi hari sekitar Jam
10 pada hari-hari tertentu madrasah menggelar pengajian yang diperuntukkan bagi
masyarakat. Tenaga pengajar berasal dari wilayah Batulayar dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh pengurus Madrasah Diniyah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa aktifitas di Madrasah Diniyah ini berlangsung lancar dan apik.
Pagi untuk orang dewasa, sore harinya untuk anak-anak.
Hingga kini, jumlah murid
untuk Madrasah Diniyah ini tak kurang dari 34 anak yang menimba ilmu agama. Anak-anak
harus diberikan pemahaman agama sejak dini sebagai perisai untuk mengarungi
carut-marutnya hidup. Jika sudah memiliki ilmu agama setidaknya anak-anak bisa
membendeng diri dari kebobrokan moral. Itulah mungkin maksud dari slogan “Ilmu
tanpa Agama, buta dan agama tanpa Ilmu, lumpuh.