Kamis, 30 Agustus 2012

PELANTIKAN DUA KEPALA DESA BARU


Dua Kepala Desa resmi telah dinobatkan di Kecamatan Batulayar. Dua Kepala Desa dimaksud yaitu Kepala Desa Bengkaung dan Kepala Desa Pusuk Lestari. Pelantikan dua kepala desa tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara halal bi halal yang digelar pemerintah Kecamatan Batulayar. Kepala Desa yang terpilih 4 (empat) hari Pra Bulan Ramadhan kemarin kini telah menjadi Kepala Desa terpilih untuk periode 2012-2018.
Di tengah-tengah acara, hadir Bupati Lombok Barat, Kepala Dinas BPMPD Kabupaten serta pejabat lingkup Kecamatan Batulayar lainnya. Kehadiran tokoh agama, masyarakat dan pemuda Kecamatan Batulayar menambah meriah pagelaran. Belum lagi mantan Personil KDI, Zul pun tak ketinggalan sebagai penghibur turut meramaikan.
Dalam sambutannya, Bupati Zaini menghimbau kepada 2 Kepala Desa yang telah dilantik untuk selalu menjalankan Amanah, Amanat dan Mandat. Banyak hal yang disampaikan Zaini dalam sambutannya kepada hadirin yang hadir. Kemarin kita melantik Kepala Desa di Gunungsari, sekarang di Batulayar. Begitu bagian dari ungkapan Bupati Lombok Barat. Era sekarang disebut era kesejagatan atau yang dikenal dengan Globalisasi. Cirri era tersebut pun sangat kompetitif, penuh persaingan. Tak ubahnya persaingan menjadi Kepala Desa. Selalu ada lawan, namun saya menghimbau, bagi yang kalah untuk mengakui kekalahan, namun bukan berarti tidak dipercaya oleh masyarakat. Begitu juga dengan saudara-saudara yang terpilih menjadi pemimpin, jangan sampai bangga, karena yang diemban adalah amanat, demikian elaborasi Bupati.
Lebih lanjut Bupati menyinggung keadaan di wilayah Batulayar. Senggigi ini merupakan Icon Pariwisata kita. Keamanan sangat perlu dijaga. Bupati mencontohkan dengan kawasan wisata di Bali. Bali mencapai 59% dari pariwisata, untuk Lombok Barat, masih disekitar 24%. Itu artinya kita masih ketinggalan, itu komentar Zaini di sela-sela sambutannya. Zaini Aroni juga menyinggung Buta Aksara untuk wilayah Lombok Barat. Lombok Barat dan Sumbawa Barat terhitung yang memiliki minimimum masyarakat Buta Aksara. Ini untuk wilayah Nusa Tenggara Barat. Kendati demikian kita menuntut untuk benar-benar tuntas dari Buta Aksara.
Acara yang dimulai sejak pukul 09.30 tersebut berakhir sekitar setelah sambutan Bupati yang dilangsung ditutup doa. Selanjutnya penampilan Zul, Jebolan KDI menutup acara dengan 2 buah lantunan lagu.