Jumat, 06 November 2015

PROTEKSI SISWA DARI DEBU VULKANIK SEKOLAH BAGIKAN MASKER

Debu abu vulkanik Gunung Baru Jari yang menyelimuti masyarakat di pulau Lombok pekan ini menuntut masyarakat untuk terus menjaga. Tiada lain yang menjadi permasalahan adalah kesehatan. Debu yang bercampur pasir yang dimuntahkan oleh Anak Gunung Rinjani ini tentu membahayakan keselamatan. Tidak hanya dari kalangan anak-anak dan orang tua, namun juga berimplikasi pada semua makhluk hidup.
Kekhawatiran masyarakat tentang bahaya letupan asap abu Gunung Baru jari ini telah menyita perhatian public. Dari semua sektor tentu ikut merasakan imbas dari abu yang diterbangkan oleh angin tersebut. Dari sektor pendidikan misalnya, kekhawatiran para guru terhadap kesehatan murid-muridnya akan bahaya kesehatan menuntut mereka untuk berpikir keras bagaimana meminimalisir atau setidaknya siswa tetap dapat melanjutkan dan mengikuti kegiatan pendidikan.
Kekhawatiran terhadap kesehatan siswa dan siswi menuntut Usman, S. Pd, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Batulayar untuk melakukan kajian bagaimana agar siswa-siswi tidak rugi dalam proses belajar mengajar disebabkan terganggunya kesehatan oleh debu vulkanik. Salah satu inisitif yang dilakukan oleh Usman sebagai pengambil kebijakan adalah dengan menyelamatkan siswa-siswinya dengan belajar menggunakan masker. Semua siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di SMPN 1 Batulayar dibagikan masker secara cuma-cuma oleh pihak sekolah guna menutupi mulut dan hidung sebagai alat pengisap.
Salah seorang siswi SMPN 1 Batulayar, Nuzulia mengatakan bahwa tujuan dibagikannya alat pelindung pernapasan tersebut oleh pihak sekolah adalah untuk menangkal bahaya debu yang bertebaran yang berimbas pada kesehatan teman-teman. Supaya tetap bisa bersekolah, makanya kita dibagikan masker sebagai pelindung, begitu urai siswi kelas VIII tersebut di usai pulang sekolah di rumahnya, Jum’at 6 Nopember 2015.
Pun demikian, selama tiga hari ini, khususnya di wilayah Batulayar, debu vulkanik Gunung Baru Jari ini semakin dirasakan. Tidak heran bila orang yang belalu lalang, apalagi menggunakan sepeda motor menggunakan masker sebagai pelindung. Cerita salah seorang waga, Musleh mengatakan jika dia takut keluar rumah disebabkan debu yang mengganggu. Terlebih untuk anak-anak yang masih kecil usianya, ini mungkin perlu perlindungan ekstra, begitu cerita Musleh.
Deburan debu yang terbuang oleh angin, menjadi salah satu keuntungan bagi mereka yang menjual dan menjajakan masker. Semua ada hikmahnya, mungkin dengan adanya letupan gunung tersebut rizki dan pendapatan mereka menjadi bertambah.