Debu
abu vulkanik Gunung Baru Jari yang menyelimuti masyarakat di pulau Lombok pekan
ini menuntut masyarakat untuk terus menjaga. Tiada lain yang menjadi permasalahan
adalah kesehatan. Debu yang bercampur pasir yang dimuntahkan oleh Anak Gunung
Rinjani ini tentu membahayakan keselamatan. Tidak hanya dari kalangan anak-anak
dan orang tua, namun juga berimplikasi pada semua makhluk hidup.
Kekhawatiran
terhadap kesehatan siswa dan siswi menuntut Usman, S. Pd, Kepala Sekolah
Menengah Pertama (SMPN) 1 Batulayar untuk melakukan kajian bagaimana agar
siswa-siswi tidak rugi dalam proses belajar mengajar disebabkan terganggunya
kesehatan oleh debu vulkanik. Salah satu inisitif yang dilakukan oleh Usman
sebagai pengambil kebijakan adalah dengan menyelamatkan siswa-siswinya dengan
belajar menggunakan masker. Semua siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di SMPN
1 Batulayar dibagikan masker secara cuma-cuma oleh pihak sekolah guna menutupi
mulut dan hidung sebagai alat pengisap.
Salah
seorang siswi SMPN 1 Batulayar, Nuzulia mengatakan bahwa tujuan dibagikannya
alat pelindung pernapasan tersebut oleh pihak sekolah adalah untuk menangkal
bahaya debu yang bertebaran yang berimbas pada kesehatan teman-teman. Supaya
tetap bisa bersekolah, makanya kita dibagikan masker sebagai pelindung, begitu
urai siswi kelas VIII tersebut di usai pulang sekolah di rumahnya, Jum’at 6
Nopember 2015.
Pun demikian,
selama tiga hari ini, khususnya di wilayah Batulayar, debu vulkanik Gunung Baru
Jari ini semakin dirasakan. Tidak heran bila orang yang belalu lalang, apalagi
menggunakan sepeda motor menggunakan masker sebagai pelindung. Cerita salah
seorang waga, Musleh mengatakan jika dia takut keluar rumah disebabkan debu
yang mengganggu. Terlebih untuk anak-anak yang masih kecil usianya, ini mungkin
perlu perlindungan ekstra, begitu cerita Musleh.
Deburan
debu yang terbuang oleh angin, menjadi salah satu keuntungan bagi mereka yang
menjual dan menjajakan masker. Semua ada hikmahnya, mungkin dengan adanya
letupan gunung tersebut rizki dan pendapatan mereka menjadi bertambah.