Rabu, 18 November 2015

GOTONG ROYONG JANGAN HANYA DI MUSIM HUJAN

Musim hujan sudah tiba. Biasanya ketika hujan mulai mengguyur, salah satu yang menjadi sorotan utama masyarakat adalah masalah kesehatan. Genangan air yang sembarangan membuat masyarakat perlu waspada. Penyakit menjadi salah satu yang ditakuti oleh masyarakat, karena dengan terserang rasa sakit segala aktifitas bisa tertunda yang pada akhirnya diri sendiri. Hujan memang merupakan gejala alam yang harus diterima, dan merupakan sebuah rahmat dari Tuhan.
Menjadi sebuah kebiasaan dan kerap ditemukan di masyarakat berbagai aktifitas yang sering dilakukan manakala datangnya musim hujan. Bergotong royong misalnya. Bergotong royong dalam membersihkan wilayah atau kampung, membersihkan selokan-selokan, yang secara tidak langsung disamping untuk menghindari datangnya penyakit disebabkan oleh nyamuk, keindahan dan kebersihan wilayah tetap terjaga. Masih ada tujuan lain selain keindahan dan menghindari berbagai wabah penyakit yang akan mengancam, bergotong royong juga merupakan wujud kebersamaan, kepedulian terhadap lingkungan.
Seperti yang terlihat melekat pada gambar tulisan ini adalah kegiatan gotong royong Jum’at Bersih yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Teloke Desa Batulayar. Beberapa anggota masyarakat terlihat membersihkan sampah di selokan alias got-got yang ada di pinggir jalanan Dusun. Selain untuk mengantisipasi banjir dan menghindari penyakit, gotong royong yang diprakarsai oleh Pemerintah Desa Batulayar ini diharapkan menjadi budaya positif yang terwariskan dari generasi ke generasi.
Sebenarnya, istilah Jum’at Bersih yang didalamnya diisi oleh kegiatan gotong royong ini tidak asing bagi masyarakat Lombok Barat secara khusus. Kegiatan ini pernah digalakkan dan dimotori oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan Jum’at bersih mengisi hari-hari warga untuk bertemu, memupuk persaudaraan dan yang terpenting adalah kegiatan gotong royong tidak hanya dilakukan pada masa atau saat musim hujan tiba dengan alasan mengantisipasi banjir dan menghindari penyakit. Namun ada nilai yang lebih yang diharapkan tetap hidup dari istilah atau sebutan gotong royong tersebut.