Kamis, 26 Maret 2015

PROBLEMATIKA DI KAWASAN WISATA BATU LAYAR SENGGIGI

Problematika di daerah Wisata seolah tidak berujung. Tingginya kompleksitas yang dihadapi pemerintah, dari tingkat bawah seperti Desa hingga level Provinsi bisa dipastikan “belum mampu” menangani semua permasalahan yang ada di lapangan. Daerah Batu Layar dan Senggigi misalnya, keamanan, ketertiban, kenyaman para tamu hingga detik ini tak luput dari pembicaraan pihak pemerintah, pemilik atau pengusaha hotel bahkan masyarakat.
Menyikapi persoalan tersebut, Suparlan selaku Camat Batu Layar lagi-lagi mengundang pihak terkait untuk duduk bersama guna menemukan solusi terbaik terkait permasalahan yang ada. Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Unsur Muspika Kecamatan Batu Layar, Kepala Desa se-Kecamatan Batu Layar dan sebagian lagi beberapa Kepala Desa Perwakilan dari Kecamatan Gunung Sari guna membahas rencana ke depan untuk kemajuan dan ketertiban Pariwisata di daerah Senggigi khususnya.
Pada pertemuan yang memakan waktu 4 jam tersebut begitu banyak permasalahan yang diangkat ke permukaan. Meski diakui, permasalahan seperti yang disebutkan di atas adalah permasalahan turun-temurun alias klasik. Dikatakan demikian karena, setiap pemimpin yang bertugas di Batu Layar telah melakukan hal yang sama namun belum berhasil diwujudkan. Penertiban Perahu Nelayan, Sampah, Alat Penerang jalan dan sebagainya pernah dilontarkan.
Sengaja kita mengundang dari Daerah Gunungsari dikarenakan sebagain pedagang yang menjajakan barang di Senggigi banyak berasal dari Gunungsari. Begitu juga dengan Penertiban Perahu Nelayan. Hal ini melibatkan dua pemerintahan yaitu Lombok Barat dan Kota Mataram, karena nelayan banyak yang berasal dari Ampenan yang menambatkan perahu di kawasan Senggigi yang menjadi permasalahan, demikian urai Suparlan di hadapan peserta yang hadir.
Hampir dari semua yang hadir memberikan keterangan dan pendapat terkait dengan keberadaan di daerah pariwisata Senggigi. Perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi misalnya, beliau memberikan keterangan terkait dengan rencana akan dilakukannya relokasi Perahu Nelayan ke Muara dekat kali Meninting. Tidak hanya itu, Kabid dari Provinsi itu juga akan mengagendakan kegiatan Gerakan Obyek Wisata Bersih di Daerah Senggigi sebagai fokus utama.
Berbeda dengan Kapolsek dan Danposramil yang menitikberatkan kepada dukungannya terhadap program-program yang akan ditempuh oleh pemerintah untuk kemajuan daerah dan tentunya kawasan Pariwisata. Sementara itu, beberapa Kepala Desa meminta mempertegas keseriusan pemerintah untuk merelokasi Perahu ke tempat lain.
Ini semua harus mendapat dukungan kita bersama, atas nama pemerintah, baik dari Desa, Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi harus saling bersinergi untuk menciptakan ketertiban, keamanan di kawasan wisata, begitu pinta Camat Batu Layar. Camat yang sebelumnya bertugas di Kecamatan Lingsar ini terlihat serius dan tegas saat menyampaikan unek-unek dalam Diskusi tersebut.