Problematika
di daerah Wisata seolah tidak berujung. Tingginya kompleksitas yang dihadapi
pemerintah, dari tingkat bawah seperti Desa hingga level Provinsi bisa
dipastikan “belum mampu” menangani semua permasalahan yang ada di lapangan.
Daerah Batu Layar dan Senggigi misalnya, keamanan, ketertiban, kenyaman para
tamu hingga detik ini tak luput dari pembicaraan pihak pemerintah, pemilik atau
pengusaha hotel bahkan masyarakat.
Menyikapi
persoalan tersebut, Suparlan selaku Camat Batu Layar lagi-lagi mengundang pihak
terkait untuk duduk bersama guna menemukan solusi terbaik terkait permasalahan
yang ada. Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok
Barat, Unsur Muspika Kecamatan Batu Layar, Kepala Desa se-Kecamatan Batu Layar
dan sebagian lagi beberapa Kepala Desa Perwakilan dari Kecamatan Gunung Sari
guna membahas rencana ke depan untuk kemajuan dan ketertiban Pariwisata di
daerah Senggigi khususnya.
Pada
pertemuan yang memakan waktu 4 jam tersebut begitu banyak permasalahan yang
diangkat ke permukaan. Meski diakui, permasalahan seperti yang disebutkan di
atas adalah permasalahan turun-temurun alias klasik. Dikatakan demikian karena,
setiap pemimpin yang bertugas di Batu Layar telah melakukan hal yang sama namun
belum berhasil diwujudkan. Penertiban Perahu Nelayan, Sampah, Alat Penerang
jalan dan sebagainya pernah dilontarkan.
Sengaja
kita mengundang dari Daerah Gunungsari dikarenakan sebagain pedagang yang
menjajakan barang di Senggigi banyak berasal dari Gunungsari. Begitu juga
dengan Penertiban Perahu Nelayan. Hal ini melibatkan dua pemerintahan yaitu
Lombok Barat dan Kota Mataram, karena nelayan banyak yang berasal dari Ampenan
yang menambatkan perahu di kawasan Senggigi yang menjadi permasalahan, demikian
urai Suparlan di hadapan peserta yang hadir.
Hampir
dari semua yang hadir memberikan keterangan dan pendapat terkait dengan
keberadaan di daerah pariwisata Senggigi. Perwakilan dari Dinas Pariwisata
Provinsi misalnya, beliau memberikan keterangan terkait dengan rencana akan
dilakukannya relokasi Perahu Nelayan ke Muara dekat kali Meninting. Tidak hanya
itu, Kabid dari Provinsi itu juga akan mengagendakan kegiatan Gerakan Obyek
Wisata Bersih di Daerah Senggigi sebagai fokus utama.
Berbeda
dengan Kapolsek dan Danposramil yang menitikberatkan kepada dukungannya
terhadap program-program yang akan ditempuh oleh pemerintah untuk kemajuan
daerah dan tentunya kawasan Pariwisata. Sementara itu, beberapa Kepala Desa
meminta mempertegas keseriusan pemerintah untuk merelokasi Perahu ke tempat
lain.
Ini
semua harus mendapat dukungan kita bersama, atas nama pemerintah, baik dari
Desa, Kecamatan, Kabupaten bahkan Provinsi harus saling bersinergi untuk
menciptakan ketertiban, keamanan di kawasan wisata, begitu pinta Camat Batu
Layar. Camat yang sebelumnya bertugas di Kecamatan Lingsar ini terlihat serius
dan tegas saat menyampaikan unek-unek dalam Diskusi tersebut.