Lima tahun silam, pondok
pesantren Madrasatul Qur’aniyah diresmikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat,
K.H. Muhammad Zainul Majdi sebagai sebuah lembaga taffaquh fie al-Dien. Sejak
dioperasionalkannya lembaga tersebut, keberadaan pondok pesantren yang dimotori
oleh TGH. Mujtahidin Abdullah, Lc, M. Ag kini memperlihatkan perkembangan yang
sangat pesat. Tiga lembaga sebagai pembuka awal pendidikan yang digarap yaitu,
Raudlatul Athfal, Madrasah Ibdtida’iah dan Madrasah Tsanawiyah.
Dengan memperhatikan
kondisi lapangan di masyarakat dan untuk lebih memantapkan sumber daya manusia
yang ada, pimpinan Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah, TGH. Mujtahidin
segera mengambil langkah untuk membentuk dan membuka madrasah lanjutan, yaitu
Madrasah Aliyah. Untuk membahas lebih jauh persiapan pembentukan Tim dan lain
sebagainya, H. Mujtahidin segera merapatkan barisan semua perangkat Pondok
Pesantren Madrasatul Qur’aniyah.
Untuk Kelas baru, yaitu
Madrasah Aliyah kita sudah memiliki konsep yang matang. Setelah membentuk
panitia, kita akan langsung ection, demikian urai H. Mujtahidin saat memberikan
sambutan rapat di pondok pesantren. Dan saya rasa, sudah saatnya kita untuk
memiliki kualitas dan sumber daya yang mampu bersaing untuk menyongsong era global,
begitu lanjut pimpinan.
Menariknya, disamping akan
membuka lembaga baru seperti Madrasah Aliyah, Pondok Pesantren Madrasatul
Qur’aniyah juga tengah bekerja sama untuk mendirikan kelas kuliah. Kerja sama
Kelas Kuliah dengan Institut Nurul Hakim Kediri Lombok Barat. Dari semua
jurusan yang ada, pondok pesantren akan memfasilitasi siapa saja yang ingin
melanjutkan studi mereka ke jenjang Sarjana atau Strata 1.
Tidak ada lain maksud
pendirian lembaga dan kerja sama di Pondok Pesantren Madrasatul Quraniyah yaitu
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai,
mampu bersaing di era sekarang dan yang paling penting adalah mempersiapkan
kader-kader untuk masa depan yang lebih baik.