Minggu, 23 Oktober 2011

Pembinaan Keterampilan Ponpes MQ



H
arumnya nama lembaga pendidikan tidak hanya terlihat atau terdengar melalui keberhasilan siswa maupun siswi dalam bidang pembelajaran secara formal. Keberhasilan secara non-formal (skill) pun dalam hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Jika kita mendengar suatu lembaga pendidikan eksis dengan penerapan bahasa-bahasa asing, seni baca al-Qur’an, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi misalnya, itu merupakan suatu hal yang wajar. Lalu apa yang disedang digalakkan di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah? Pondok Pesantren di bawah asuhan TGH. Mujtahidin Abdullah ini pun sedang menggalakkan keterampilan bagi santri dan santriwatinya. Menariknya, tidak hanya santriwan dan santriwati yang mengenyam pendidikan di lingkup MQ (Madrasatul Qur’aniyah) yang mengikuti keterampilan tersebut melainkan siswa dari sekolah lain. Kita harapkan mereka yang mengikuti pembinaan ini setelah tamat sekolah mereka mempunyai skill. Begitu urai pimpinan pondok pesantren yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batulayar ini.  
Gelang hasil karya santri Ponpes MQ
Kegiatan ekstra ini sengaja diprogramkan oleh yayasan demi masa depan lulusannya esok. Pembinaan keterampilan yang dijadwalkan pada sore Ahad ini diikuti sekitar 20 santriwan dan santriwati. Ada beberapa orang yang tidak hadir hari ini disebabkan hujan dan ini merupakan pertemuan kedua, kata Juanda selaku pembina keterampilan.
Meskipun baru berusia seumur jagung, ponpes ini tidak mau ketinggalan dalam hal skill bagi santri-santriwati MQ. Adapun keterampilan yang diajarkan di Ponpes MQ ini adalah membuat gelang (souvenir) yang terbuat dari benang warna-warni dan dihiasi dengan butir-butir mutiara yang beraneka ragam warna. Hasil dari pembinaan keterampilan ini kemudian dipasarkan oleh pedagang-pedagang asongan yang berada di daerah pariwisata. Ini sangat penting mengingat bahwa lembaga pendidikan berdekatan dengan daerah pariwisata. Konsumen dari gelang yang dihasilkan tidak hanya dikonsumsi oleh tamu-tamu local saja melainkan wisatawan mancanegara (tourist) yang tengah berlibur atau berkunjung ke daerah pariwisata Senggigi dan sekitarnya. Semoga pembinaan keterampilan di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah konsisten demi masa depan putra dan putri anak bangsa.