Suasana Liburan di Pantai |
Satu pekan sudah umat Islam khususnya usai melaksanakan salah satu dari kewajiban mereka yaitu, Puasa pada bulan Suci Ramadhan, kewajiban itu lalu dilanjutkan dengan memeriahkan hari kemenangan yaitu Sholat Iedul Fitri 1432 H, yang bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 2011. Terdapat begitu Plank, Spanduk, Baliho atau bahkan foster-forster mini yang bertemakan ucapan “Minal ‘Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Ucapan selamat itu tidak hanya terpampang melalui Spanduk,dan lainnya, namun juga melalui media-media electronic, dengan menggunakan/ pengguna account Facebook, Twitter, e-mail pun ikut mengambil peran. Itu merupakan suatu hal yang biasa sejak dahulu bagi komunitas Muslim, atau tepatnya Mukmin/Mukminat.
Tradisi Lombok (Sasak) satu pekan berikutnya merupakan pekan yang ditunggu, yaitu Perayaan Lebaran Ketupat “Lebaran Topat”. Tak sempurna rasanya ketika masyarakat Lombok tidak merayakan moment penting tersebut. Tradisi Lebaran Topat merupakan tempat tumpah-ruahnya masyarakat untuk melengkapi lebaran sebelumnya. Tak bisa dibayangkan ramai dan semaraknya Lebaran Topat bagi masyarakat untuk bergembira-ria.
Tempat-tempat wisata menjadi menjadi target mereka. Salah satu yang penulis dapat amati dari tahun ke tahun adalah Lebaran Topat yang dirayakan wilayah Kecamatan Batulayar. Diakui memang, sejauh ini Batulayar merupakan wilayah yang paling banyak memiliki tempat wisata, Pantai Batulayar, Pantai Duduk, Batu Bolong, Senggigi, Kerandangan, hingga ujung Mangsit semuanya merupakan tempat yang disenangi dan selalu dikunjungi oleh masyarakat untuk berwisata. Bisa dibayangkan padatnya masyarakat pada hari itu, tak heran jika dari aparat keamanan seperti Kepolisian dan crew-nya merasa letih mengatur arus lalu-lintas.
Jenazah Khaidir Rohim yang dibawa dari dasar laut yang diselamatkan oleh penyelam lokal sedang diboyong warga setempat di lokasi kejadian |