Jumat, 22 Januari 2016

PENGAWAS KEMENAG KUNJUNGI PONPES ISHLAHUL MUSLIMIN



Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Senteluk Desa Senteluk Kecamatan Batulayar didatangi pengawas. Kedatangan Pengawas dari Kementrian Agama Kabupaten Lombok Barat ini untuk mengecek kelengkapan pemberkasan Guru Sertifikasi yang berada di lembaga Tsanawiyah dan lembaga Aliyah ponpes Ishlahul Muslimin. Terhitung 10 Guru yang menyandang status Sertifikasi Guru di pesantren yang digawangi oleh TGH. Sanusi Husni ini.
Seperti biasanya, setiap pengawas dating untuk mengecek kelengkapan guru dibarengi dengan penandatanganan Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT) yang menjadi pokok utama kelengkapan berkas. Setelah SKMT diakui dan disetujui pengawas, berkas yang akan dikirim ke Kementrian Agama baru diakui oleh petugas. Selanjutnya berkas akan diverifikasi di Kabupaten untuk persiapan penerimaan tunjangan Guru Sertifikasi.
Drs. H. Jumadil adalah pengawas yang ditugaskan menangani wilayah Batulayar untuk Guru Sertifikasi. Dalam penjelasannya, Jumadil banyak menceritakan kebijakan-kebijakan serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru sertifikasi. Memang bukan hanya di satu sekolah atau madrasah yang kekurangan jam mengajar, hamper di semua sekolah, begitu penjelasan Jumadil di ruang Kepala Madrasah Aliyah, Sabtu 23 Januari 2016 pukul 09.00.
Jumadil menambahkan jika guru sertifikasi yang telah memiliki SK Impassing, gajinya akan terbanyar sesuai dengan SK terhitung tahun 2016 ini. Adapun untuk guru yang masih memiliki permasalahan dalam hal kelengkapan berkas, pengawas senior ini menunda untuk menandatangani berkas mereka. Nanti kita akan komunikasikan bagaimana mensiasati permasalahan tersebut dengan menjalin komunikasi dengan pihak Provinsi dan Kabupaten.
Tak hanya menyangkut Guru Sertifikasi yang menjadi arahan pengawas kementrian agama Lombok Barat tersebut melainkan terkait dengan operasinal dan izin sekolah. Sekarang untuk mendirikan sekolah banyak yang dituntut oleh pemerintah, tidak seperti dulu. Cukup belajar di Mushalla sudah dihitung, sekarang setidaknya harus memiliki 6 ruangan, begitu ucap Jumadil di hadapan para guru yang hadir.
Sementara itu, Kepala Madrasah Aliyah Ishlahul Muslimin Senteluk, Ehsan Husni mengatakan kita tunggu hasil dari komunikasi pihak pengawas bagaimana mengatasi permasalahan guru yang tidak tercapai jam mengejarnya, demikian kilah Ehsan di ruangannya. Kedatangan pengawas ini didampingi oleh pimpinan yayasan, kepala madrasah dan guru-guru yang sedang menunggu tanda tangan berkas kelengkapan sertifikasi.