Selasa, 18 Agustus 2015

PELANTIKAN PENGURUS OSAMAH PONPES MADRASATUL QUR'ANIYAH SANDIK

Tanggal Delapan Belas Agustus merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Santri Madrasatul Qur’aniyah (OSAMAH). Tahun ini merupakan tahun kedua organisasi yang dinaungi oleh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah Tato Sandik Kecamatan Batulayar Lombok Barat ini. Moment ulang tahun kedua ini dijadikan moment utama untuk pelantikan pengurus organisasi yang didalangi oleh Muhammad Rifqi dan kawan-kawan sebagai pimpinan pengasuh santri Ponpes Madrasah Qur’aniyah.
Acara dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Pimpinan Pondok Pesantren tentang Pelantikan Pengurus yang terpilih satu hari sebelum pelantikan. Acara yang dibuka sejak pukul 20:30 di halaman Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah dihadiri oleh seluruh santri, wali murid, jajaran guru dan Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah, Drs. Syahdan Ilyas, M. Pd.
Kemeriahan acara terlihat dari dekorasi dan pernak pernik yang menandakan acara dirancang dengan persiapan yang matang dan organisasi yang terkoordinir. Pimpinan Pondok Pesantren, TGH. Mujtahidin, Lc, M. Ag dalam saat sebelum pelantikan dimulai menyatakan dan menanyakan kesiapan santri yang terpilih sebagai pengurus organisasi. Pengambilan janji kesiapan sebagai pengurus santri pun dipandu langsung oleh pimpinan pondok pesantren.
Dalam sambutannya selaku pimpinan, H. Mujtahidin lebih banyak memberikan motivasi-motivasi kepada pengurus dan santri yang hadir. Tanggung jawab di pundak kalian tidak ringan, mengurus manusia lebih sulit daripada mengurus barang, mengurus sesame teman santri di pondok pesantren bukan hal yang mudah dan gampang, berangkat dari organisasi semacam inilah kalian akan menjadi pemimpin di kemudian hari, demikian sambutan pimpinan Alumnus Gontor dan Al-Azhar Mesir ini.
Pondok pesantren merupakan tempat belajar, tempat berjuang, tempat berkorban. Harapan kita dari pondok pesantren akan lahir pemimpin-pemimpin agama dan bangsa. Kepengurusan santri di pondok pesantren tidak boleh asal-asalan, melainkan harus professional. Sebagaimana telah diketahui, di Pondok Pesantren ini target dan sasaran kita sudah jelas seperti mencetak hafidz al-Qur’an, memperdalam ilmu-ilmu agama, dan tempat pengkaderan generasi-generasi yang beriman dan bersaing, begitu lanjut Pimpinan yang juga merangkap Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Batulayar ini.
Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Badan Wakaf, H. Syahdan Ilyas lebih banyak mencontohkan jika para pejuang dan pendahulu bangsa dan negara ini lahir dari pondok pesantren. H. Agus Salim sebagai Mentri Luar Negeri, Prof. Hamka, Bung Hatta, mereka menjadi pemimin dari basis-basis pesantren. H. Agus Salim misalnya, beliau menguasai 50 Bahasa Asing, Prof. Hamka menjadi Sastrawan dan Ahli Ilmu Agama, bahkan pendidikan mereka tidak terlalu tinggi, begitu urai Syahdan.
Beliau mengatakan begitu pentingnya sebuah organisasi, dari organisasi inilah bakal dan calon pemimpin akan terlihat. Ketekunan dan keuletan mereka dalam melakukan managemen bukan persoalan gampang, inilah kesempatan kalian untuk belajar dari awal, demikian lanjut Syahdan yang disambut dengan tepuk tangan meriah oleh hadirin. Acara diakhiri oleh doa yang dipimpin oleh H. Sadri, S. Pd.I tepat pukul 22.00 Wita.