Rabu, 11 Juni 2014

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI BATULAYAR



Perkembangan dan kemajuan teknologi semenjak abad ke-21 tanpa diikuti kesadaran lingkungan hidup telah banyak menyebabkan berbagai masalah lingkungan di seluruh dunia. Seperti kita ketahui bersama lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kelangsungan hidup manusia, pengelolaan lingkungan hidup atau sumber daya alam yang tepat akan mampu memberikan mamfaat bagi hidup manusia itu sendiri. Sebaliknya, eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan hidup dapat mendatangkan bencana bagi umat manusia itu sendiri.
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan tumbuhnya perekonomian, serta geliat kegiatan pariwisata serta jasa akomodasi lainnya, maka mau tidak mau terjadi peningkatan kuantitas sampah dan munculnya titik- titik pembuangan sampah yang baru. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan lingkungan yang makin kompleks.
Mengingat juga bahwa daerah kami adalah daerah Destinasi Pariwisata tingkat Lokal, Nasional dan internasional, dimana potensi kebersihan lingkungan dan kualitas kebersihan menjadi sangat penting dan dibutuhkan sebagai entry point bagi meningkatnya angka kunjungan wisata, maka salah satu wujud keberhasilan adalah mampunya mengelola Kebersihan dan kesehatan lingkungan, kondisi ini belum maksimal dan optimal dilakukan dan dilaksanakan serta di tingkatkan karna masih adanya keterbatasan Anggaran dan fasilitas akomodasi pengangkutan sampah.
Bahwa pada tahun 2012 telah terjadi pertumbuhan titik- titik destinasi wisata lokal yang baru sehingga memberikan input terhadap tingginya dan semakin banyaknya volume sampah, apa lagi disaat hari-hari libur, tentu saja dengan keberadaan ini menjadikan kami secara operasinal harus menambah jadwal pengangukatan dan jumlah ekstra kerja bagi tenaga kebersihan. bahwa Desa-desa yang ada di Kecamatan Batulayar telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam persoalan kuantitas sampah, dimana juga potensi terbangunnya perumahan serta komplek pertokoaan sangat memberikan masalah yang baru terkait sampah rumah tangga.

Analisa Kebutuhan Penambahan Dana Operasional
Terkait beberapa persoalan teknis diatas maka dapat digambarkan kondisi pengangkutan dan operasional yang ada saat ini
Jumlah Desa se Kecamatan Batulayar 9 (sembilan Desa)
Jumlah titik spot pengambilan sampah saat ini sesuai data saat ini
Hotel 19 (sembilan belas titik)
Restaurant/ cafe (enam belas) 16 titik
Umum 13 (tiga belas) Titik
Pasar seni dan TPs montong 2 (dua) titik
Operasional pengangkutan sampah 2 (dua) kali angkut dalam sehari dilakukan oleh 3 armada yang ada 2 (dua dump truck) 1 (satu) buah arm rol
Operasional kendaraan R3 (tossa) mengangkut sampah dengan jarak tempuh dekat 1-7 km sebanyak 2 kali sehari
Tingkat mobilitas kendaraan dan jarak tempuh di wilayah pengambilan sampah antara 0-8 km
Jumlah Tenaga pengangkut/ Tenaga Kebersihan 17 orang Tenaga
Volume sampah yang diangkut saat ini adalah 31 m3
            Rincian dalam operasional Harian
No
Kendaraan
Volume m3
angkutan
Total
Ket
TPA
1
Dump truck
4m3
2
4m3 x 2 = 8m3
Kebon kongok
2
Dump truck
4m3
2
4m3 x 2 = 8m3
Kebon kongok
3
Arm roll
3m3
2
3m3 x 2 = 6 m3
Kebon kongok
4
Tossa R3
1.5m3
3
1.5m3x3 = 4.5m3
Kantor cmt
5
Tossa R3
1.5m3
3
1.5m3x3 = 4.5m3
Kantor cmt

Total pengangkutan
14 m3
12
14x 12 = 31m3







*data kantor camat batulayar 2013
Analisa pengangkutan Sampah
Bahwa jika saat ini sampah yang dangkut juga melebihi kapasitas angkut yaitu:
Hotel 19 (sembilan belas titik)
Restaurant/ cafe (enam belas) 16 titik
Umum 13 (tiga belas) Titik
Pasar seni dan TPs montong 2 (dua) titik
Volume sampah di setiap titik sangat berbeda dan terus meningkat kuantitasnya jika kami rata- rata saja 1 titik terdapat 1m3 sampah maka secara kalkulasi sederhana saja volume sampah yang harus diangkut :
Jumlah titik spot sampah 19 + 16 + 13 +2 = 50 titik
50 titik + 1 m3 = 50 m3
Volume sampah yang dihasilkan setiap spot sangat berbeda antara 1-5 M3 per hari, Sedangkan titik spot sampah baru yang terdeteksi yang merupakan sampah warga di titik destinasi wisata dan perumahan adalah:
Perumahan 7 (tujuh) titik
Mangsit 1, kerandangan 3, pantai dudok 2, makam batulayar 1, pantai meninting 1
Serta areal lain spot sampah yang bersifat temporally sewaktu- ketika ada acara
14 titik + 1 m3 = 14 m3
Sedangkan volume daya angkut sampah yang kami bisa lakukan di tengah keterbatasan serta kondisi armada yang sering rusak adalah 31 m3 per hari
Titik sampah spot lama = 50 titik
Titik sampah spot baru = 14 titik
Kekuatan/ efektivitas angkutan armada per hari = 31 m3
50 titik + 14 titik = 64 titik/= 64 m3
Daya angkut kendaraan = 31 m3
64m3 - 31 m3 = 33 m3
Ada sekitar 33 m3 volume sampah tambahan yang kami harus angkut dan sampai saat ini kami belum bisa memberikan pelayanan pengankutan sepenuhnya mengingat keterbatasan anggaran dan operasional.
33 m3
5 kendaraan operasional
= 6.6 m3/ hari
Jika dibagi siip per hari maka tingkat okuvasi sampah tersebut harus ditangani dengan penambahan ekstra kerja, operasional dan angkutan, sehingga dengan penambahan Anggaran akan mampu mempermudah dan memperlancar operasional.
Rincian dalam operasional Harian Tambahan
No
Kendaraan
Volume m3
angkutan
Total
Ket
1
Dump truck
4m3
1
4m3 x1 = 4m3
Kebon kongok
2
Dump truck
4m3
1
4m3 x 1 = 4m3
Kebon kongok
3
Arm roll
3m3
1
3m3 x 1 = 3 m3
Kebon kongok
4
Tossa R3
1.5m3
2
1.5m3x2 = 3m3
Kantor cmt
5
Tossa R3
1.5m3
2
1.5m3x2 = 3m3
Kantor cmt

Total pengangkutan
14 m3
7
14x 12 = 17m3


Dari analisa diatas bahwa kegiatan Operasional dan pengangukutan sampah saat ini sudah membutuhkan penambahan anggaran dimana konswekensi dengan bertambahnya volume sampah tersebut pastinya juga menambah ekstra kerja bagi Tenaga Kebersihan, Sopir,dan Administrasi sampah.
Persoalan dan Permasalahan tidak bisa hanya di bebankan kepada para operator sampah namun juga harus menjadi concern dan perhatian bagi warga masyarakat sendiri yaitu dengan mengurangi beban sampah yang ada serta menggunakan teknologi tepat guna dengan melakukan proses penguraian samapah secara mandiri serta bagi pengembang perumahan agar membuat shelter penampungan samapah secara mandiri.
Namun yang sangat terpenting adalah kesadaran bersama bahwa persoalan kebersihan ini merupakan tanggung jawab bersama jangan samapai ada kesan dan pesan kepada daerah Batulayar dengan keanekaragaman pariwisatanya terganggu dengan kebersihan dan persoalan sampah, yang rugi siapa? Pasti yang rugi kita semua yang telah bergantung pada kegiatan pariwisata, pertanyaan sebaliknya siapa yang diuntungkan dengan terkelolanya sampah dan kebersihan yang baik? Silahkan anda jawab sendiri.