Perkembangan dan kemajuan teknologi semenjak abad ke-21 tanpa diikuti
kesadaran lingkungan hidup telah banyak menyebabkan berbagai masalah lingkungan
di seluruh dunia. Seperti kita ketahui bersama lingkungan hidup merupakan
faktor utama dalam kelangsungan hidup manusia, pengelolaan lingkungan hidup
atau sumber daya alam yang tepat akan mampu memberikan mamfaat bagi hidup
manusia itu sendiri. Sebaliknya, eksploitasi yang berlebihan terhadap lingkungan
hidup dapat mendatangkan bencana bagi umat manusia itu sendiri.
Mengingat
juga bahwa daerah kami adalah daerah Destinasi Pariwisata tingkat Lokal, Nasional dan internasional, dimana potensi kebersihan lingkungan dan
kualitas kebersihan menjadi sangat penting dan dibutuhkan sebagai entry point
bagi meningkatnya angka kunjungan wisata, maka salah satu wujud keberhasilan
adalah mampunya mengelola Kebersihan dan kesehatan lingkungan, kondisi ini belum
maksimal dan optimal dilakukan dan dilaksanakan serta di tingkatkan karna masih
adanya keterbatasan Anggaran dan fasilitas akomodasi pengangkutan sampah.
Bahwa pada
tahun 2012 telah terjadi pertumbuhan titik- titik destinasi wisata lokal yang
baru sehingga memberikan input
terhadap tingginya dan semakin banyaknya volume sampah, apa lagi disaat hari-hari
libur, tentu saja dengan keberadaan ini menjadikan kami secara operasinal harus
menambah jadwal pengangukatan dan jumlah ekstra kerja bagi tenaga kebersihan. bahwa
Desa-desa yang ada di Kecamatan Batulayar telah memberikan kontribusi yang
signifikan dalam persoalan kuantitas sampah, dimana juga potensi terbangunnya
perumahan serta komplek pertokoaan sangat memberikan masalah yang baru terkait
sampah rumah tangga.
Analisa Kebutuhan Penambahan Dana Operasional
Terkait
beberapa persoalan teknis diatas
maka dapat digambarkan kondisi pengangkutan dan operasional yang ada saat ini
Jumlah Desa
se Kecamatan Batulayar 9 (sembilan Desa)
Jumlah titik
spot pengambilan sampah saat ini sesuai data saat ini
Hotel 19
(sembilan belas titik)
Restaurant/
cafe (enam belas) 16 titik
Umum 13
(tiga belas) Titik
Pasar seni
dan TPs montong 2 (dua) titik
Operasional
pengangkutan sampah 2 (dua) kali angkut dalam sehari dilakukan oleh 3 armada
yang ada 2 (dua dump truck) 1 (satu) buah arm rol
Operasional
kendaraan R3 (tossa) mengangkut sampah dengan jarak tempuh dekat 1-7 km
sebanyak 2 kali sehari
Tingkat
mobilitas kendaraan dan jarak tempuh di wilayah pengambilan sampah antara 0-8
km
Jumlah
Tenaga pengangkut/ Tenaga Kebersihan 17 orang Tenaga
Volume
sampah yang diangkut saat ini adalah 31 m3
Rincian dalam operasional Harian
No
|
Kendaraan
|
Volume m3
|
angkutan
|
Total
|
Ket
TPA
|
1
|
Dump truck
|
4m3
|
2
|
4m3 x 2 =
8m3
|
Kebon
kongok
|
2
|
Dump truck
|
4m3
|
2
|
4m3 x 2 =
8m3
|
Kebon
kongok
|
3
|
Arm roll
|
3m3
|
2
|
3m3 x 2 =
6 m3
|
Kebon
kongok
|
4
|
Tossa R3
|
1.5m3
|
3
|
1.5m3x3 =
4.5m3
|
Kantor cmt
|
5
|
Tossa R3
|
1.5m3
|
3
|
1.5m3x3 =
4.5m3
|
Kantor cmt
|
|
Total
pengangkutan
|
14 m3
|
12
|
14x 12 =
31m3
|
|
|
|
|
|
|
|
*data kantor
camat batulayar 2013
Analisa
pengangkutan Sampah
Bahwa jika
saat ini sampah yang dangkut juga melebihi kapasitas angkut yaitu:
Hotel 19
(sembilan belas titik)
Restaurant/
cafe (enam belas) 16 titik
Umum 13
(tiga belas) Titik
Pasar seni
dan TPs montong 2 (dua) titik
Volume
sampah di setiap titik sangat berbeda dan terus meningkat kuantitasnya jika
kami rata- rata saja 1 titik terdapat 1m3 sampah maka secara kalkulasi
sederhana saja volume sampah yang harus diangkut :
Jumlah titik
spot sampah 19 + 16 + 13 +2 = 50 titik
50 titik + 1
m3 = 50 m3
Volume
sampah yang dihasilkan setiap spot sangat berbeda antara 1-5 M3 per hari,
Sedangkan titik spot sampah baru yang terdeteksi yang merupakan sampah warga di
titik destinasi wisata dan perumahan adalah:
Perumahan 7
(tujuh) titik
Mangsit 1,
kerandangan 3, pantai dudok 2, makam batulayar 1, pantai meninting 1
Serta areal
lain spot sampah yang bersifat temporally sewaktu- ketika ada acara
14 titik + 1
m3 = 14 m3
Sedangkan
volume daya angkut sampah yang kami bisa lakukan di tengah keterbatasan serta
kondisi armada yang sering rusak adalah 31 m3 per hari
Titik sampah
spot lama = 50 titik
Titik sampah
spot baru = 14 titik
Kekuatan/
efektivitas angkutan armada per hari = 31 m3
50 titik +
14 titik = 64 titik/= 64 m3
Daya angkut
kendaraan = 31 m3
64m3 - 31 m3
= 33 m3
Ada sekitar
33 m3 volume sampah tambahan yang kami harus angkut dan sampai saat ini kami
belum bisa memberikan pelayanan pengankutan sepenuhnya mengingat keterbatasan
anggaran dan operasional.
33 m3
5 kendaraan
operasional
= 6.6 m3/
hari
Jika dibagi
siip per hari maka tingkat okuvasi sampah tersebut harus ditangani dengan
penambahan ekstra kerja, operasional dan angkutan, sehingga dengan
penambahan Anggaran akan mampu mempermudah dan memperlancar operasional.
Rincian
dalam operasional Harian Tambahan
No
|
Kendaraan
|
Volume m3
|
angkutan
|
Total
|
Ket
|
1
|
Dump truck
|
4m3
|
1
|
4m3 x1 =
4m3
|
Kebon
kongok
|
2
|
Dump truck
|
4m3
|
1
|
4m3 x 1 =
4m3
|
Kebon
kongok
|
3
|
Arm roll
|
3m3
|
1
|
3m3 x 1 =
3 m3
|
Kebon
kongok
|
4
|
Tossa R3
|
1.5m3
|
2
|
1.5m3x2 =
3m3
|
Kantor cmt
|
5
|
Tossa R3
|
1.5m3
|
2
|
1.5m3x2 =
3m3
|
Kantor cmt
|
|
Total
pengangkutan
|
14 m3
|
7
|
14x 12 =
17m3
|
|
Dari analisa
diatas bahwa kegiatan Operasional dan pengangukutan sampah saat ini sudah
membutuhkan penambahan anggaran dimana konswekensi dengan bertambahnya volume
sampah tersebut pastinya juga menambah ekstra
kerja bagi Tenaga Kebersihan, Sopir,dan Administrasi sampah.
Persoalan
dan Permasalahan tidak bisa hanya di bebankan kepada para operator sampah namun
juga harus menjadi concern dan perhatian bagi warga masyarakat sendiri yaitu
dengan mengurangi beban sampah yang ada serta menggunakan teknologi tepat guna
dengan melakukan proses penguraian samapah secara mandiri serta bagi pengembang
perumahan agar membuat shelter penampungan samapah secara mandiri.
Namun yang
sangat terpenting adalah kesadaran bersama bahwa persoalan kebersihan ini
merupakan tanggung jawab bersama jangan samapai ada kesan dan pesan kepada
daerah Batulayar dengan keanekaragaman pariwisatanya terganggu dengan
kebersihan dan persoalan sampah, yang rugi siapa? Pasti yang rugi kita semua
yang telah bergantung pada kegiatan pariwisata, pertanyaan sebaliknya siapa
yang diuntungkan dengan terkelolanya sampah dan kebersihan yang baik? Silahkan
anda jawab sendiri.