Jumat, 27 Juni 2014

AWALI TAHUN AJARAN BARU PONPES MQ MULAI BERBENAH

Mengawali persiapan memasuki Tahun Ajaran Baru 2014/2015 dunia pendidikan, pengurus Pondok pesantren Madrasatul Qur’aniyah Desa Sandik Kecamatan Batulayar kembali memberikan pencerahan kepada dewan pendidik yang dinaunginya. Pencerahan yang berisi motivasi kegiatan belajar dan pembelajaran ini dihadiri langsung oleh pimpinan yayasan, TGH. Mujtahidin Abdullah, M. Ag. Dalam pencerahannya, beliau tak henti-hentinya memotivasi para dewan asatidz untuk tetap konsisten, konsekuen dalam menjalankan kewajiban sebagai guru.
Murid merupakan amanat orang tua, amanat masyarakat yang harus dijaga dengan baik. Mereka menyekolahkan anak mereka di sini karena rasa kepercayaannya kepada kita selaku pengelola pendidikan. Pondok pesantren ini merupakan milik kita bersama, untuk itu segenap tenaga dan perjuangan kita untuk pengkaderan ummat, akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, demikian ungkapan TGH. Mujtahidin di hadapan dewan asatidz yang hadir mengikuti pertemuan.
Di sela-sela memberikan pencerahan, pimpinan yayasan juga membahas program ekstra kurikuler yang dirasakan sangat kurang khususnya pada siswa tingkat Tsanawiyah. Untuk program ekstra ini, pimpinan yayasan ingin mengedepankan pengkajian kitab-kitab kuning. Pengalaman menjadi Dewan Hakam Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) di tingkat daerah dan nasional menjadi alasan pimpinan untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan MQK. Sekarang kita akan mencoba untuk mengkader santri kita agar bisa diorbitkan pada ajang-ajang lomba seperti itu, begitu harap Kepala KUA Kecamatan Batulayar tersebut. Adapun kitab yang akan diajarkan antara lain; fiqh, nahwu, akhlaq, tafsir, tarikh, hadits, usul fiqh dan kitab kuning sejenisnya.
Selain acara pencerahan, pertemuan itu juga dirangkai dengan pembagian tugas atau pembagian jadwal untuk tahun ajaran baru yang direncanakan akan dimulai pada tanggal 07 Juli 2014. Namun sebelum membahas penentuan hari untuk penempatan mata pelajaran, evaluasi kinerja guru dalam semester akhir pun menjadi tema hangat. Menurut pantauan Kepala Madrasah, dari sekian banyak guru yang bertugas di madrasah ini, masi ditemukan guru-guru yang tidak konsekuen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Ini masih menjadi PR dan ganjalan kita. Madrasah ini tetap dipantau oleh masyarakat, jika ada kelas yang kosong akan menjadi aib bagi sekolah. Anak-anak juga bisa melapor kalau ada guru yang jarang masuk, hal ini sangat perlu untuk dipahami. Sebagai konsekuensi dari guru yang jarang masuk, kita akan memberikan sanksi yang tegas, demikian urai Habibi selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah.