Rabu, 11 Juni 2014

CEGAH VIRUS HIV AIDS KECAMATAN BATULAYAR BENTUK POKJA PMTS

Dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kasus HIV AIDS di wilayah Kecamatan Batulayar, Pemerintah Kecamatan Batulayar, Puskesmas Meninting dan Dinas Kesehatan Lombok Barat bekerjasama membentuk POKJA PMTS (Kelompok Kerja Pencegahan Penularan HIV AIDS Melalui Transmisi Seksual) yakni suatu kelompok kerja yang terstruktur dan terorganisir secara komprehensif dan berkesinambungan yang  berupaya mencegah penularan HIV AIDS melalui  Transmisi seksual.
Pembentukan yang dilaksanakan langsung di Aula Kecamatan Batulayar tersebut tidak hanya melibatkan jajaran Pemerintah Kecamatan, namun juga ikut melibatkan Kepala Desa yang ada di Batulayar, Tokoh masyarakat, Agama, pemuda, pelaku wisata dan masyarakat umum.
Alasan mengapa POKJA PMTS ini perlu dibentuk dengan harapan melalui POKJA PMTS dapat tersosialisasi program pemerintah, menambah pengetahuan (knowledge) dan lebih menyentuh terhadap masyarakat ke bawah, khusunya yang memiliki pengetahuan minim mengenai HIV AIDS baik dari proses penyebab menularnya penyakit tersebut ataupun ciri-ciri dari pengidap HIV AIDS.
Ulasan mengenai virus HIV Aids Dr. Putu Sugiarte selaku wakil dari Puskesmas Meninting menjelaskan secara umum, “HIV Aids merupakan virus yang sangat berbahaya, bisa menyerang siapa saja, dan sampai kini pun belum ditemukan obatnya” dan lebih dari itu kebanyakan Hiv Aids ini menular disebakan seks bebas, ungkapnya.
Di sisi lain, Marzuki S. Kep wakil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lobar yang hadir pada saat pembentukan POKJA PMTS  tersebut, memberitahukan bahwa penderita dari HIV AIDS dari tahun-ke tahun semakin meningkat. Menurut penelitian terdapat 40 juta penduduk dunia yang mengidap atau tertular HIV ADIS, paparnya. Lebih lanjut dia menjelaskan dan di Indonesia kini ada 400 ribu jiwa yang mengidap HIV AIDS, dan khusunya di kabupaten Lombok barat ini ada 105 jiwa yang terkena HIV AIDS. Oleh karena itu melalui POKJA PMTS yang sama-sama kita bentuk ini, kita berharap penularan dari virus HIV AIDS bisa di minimize atau dicegah sebisa mungkin, terlebih Batulayar sebagai Pusat Pariwisata (Center of Tourism) Nusa Tenggara Barat yang banyak dikunjungi oleh Wisatawan lokal maupun asing yang siapa tau diantara mereka ada yang mengidap HIV AIDS, kata bapak Marzuki mengakhiri pembicaraannya.