Senin, 12 Januari 2015

ANTARA CHEF DAN RAN DALAM HAL MENU MAKANAN

Kata Chef mungkin tak asing di telinga orang zaman sekarang. Mungkin hanya sedikit orang yang tidak paham dengan kata Chef tersebut. Anak yang masih berpendidikan rendah, atau bahkan orang-orang tua yang terbelakang, jauh dari keramaian, tidak pernah bersekolah yang tidak mengerti ketika menyebut kata “Chef”.

Dalam tradisi Suku Sasak, sebenarnya Chef tidak terlalu asing. Bahkan bagi mereka yang tua, atau tidak pernah sekolah, bahkan tidak pernah mendengar kata maupun istilah Chef. Pada masyarakat Sasak Lombok, ada padanan kata menurut penulis searti dengan nama Chef yaitu Ran (bahasa Sasak).

Pemahaman masyarakat Sasak Lombok, ketika menyebut kata Ran berarti orang yang memiliki ilmu tentang masakan. Biasanya, Ran digunakan dalam pesta-pesta atau begawe. Orang yang diberikan kepercayaan menjadi Ran ini pun tidak sembarangan. Seorang Ran harus memiliki pemahaman yang benar tentang bumbu masakan, ukuran, asam-garamnya sehingga boleh dihidangkan. Lalu bagaimana dengan Chef?

Menurut pengamatan terbatas penulis, antara Chef dan Ran memiliki persamaan dalam hal mengolah dan mengatur makanan. Ran bertugas mengatur, memeriksa, mencicipi, bahkan sebagai hakim apakah makanan itu layak dikonsumsi atau tidak. Sama halnya dengan Chef yang bertugas meracik makanan dengan gaya mereka sendiri. Memang, makanan tak lepas dari rasa atau lidah orang yang menikmati makanan. Namun, ada masyarakat yang fanatic terhadap makanan, di saat itulah kadang Ran atau Chef dituntut. Di saat-saat tertentu, orang bertanya, siapa Ran nya masakan tersebut?

Di zaman yang serba instan dan canggih seperti sekarang ini, dan pada suku Sasak keberadaan Ran tidak boleh disepelekan. Menariknya, untuk menjadi seorang Ran ini tidak didapat dari jenjang pendidikan yang tinggi atau harus mengikuti kontes chef seperti yang terlihat di Televisi. Menjadi seorang Ran dalam hal masakan merupakan ilmu yang dipercayakan secara turun-temurun, tidak meski bersekolah. Orang tua, kakek-nenek atau bahkan ada hubungan keluarga dan dipercaya oleh masyarakat.

Menjadi seorang Ran Masakan tidak gampang, begitu juga dengan chef. Ada nilai-nilai dimana persamaan dan perbedaan antara chef dan ran dipertemukan. Dalam hal meracik dan membuat makanan menjadi layak dikonsumsi. Jadi, menjadi Ran dalam hal masakan sama seperti Chef yang biasa dan kita saksikan di media.