Rabu, 03 September 2014

DATA ON LINE PROFILE DESA: MASYARAKAT MENJADI PENGONTROL

Teknologi tercipta untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Dengan adanya Teknologi beban manusia sedikit berkurang. Kemajuan serta kecanggihan teknologi sekarang kian terasa manfaat dan pengaruhnya. Banyak sedikit dari pekerjaan yang digeluti oleh manusia tak lepas dari intervensi teknologi. Zaman klik-klik alias dunia digital mungkin istilah yang paling ngetren era sekarang. Perkembangan dunia digital yang kian cepat ini mengubah pola pikir sebagian orang untuk berpikir, bekerja, berinteraksi secara instant. Ini kelebihan daripada teknologi.
Pemerintahan tingkat bawah semisal Pemerintahan Desa pun dituntut untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi. Pengisian data profile desa yang awalnya hanya dipajang di dinding-dinding atau di tembok Kantor Desa lambat laun akan sirna. Alasannya semua data sudah tercover dalam sebuah website atau situs masing-masing desa. Setiap desa memiliki petugas atau operator yang mengentri data. Untuk bisa melihat keadaan suatu desa tertentu cukup mengunjungi website dan memilih desa yang akan dikunjungi. Web http: //prodeskel.pmd.kemendagri.go.id. merupakan induk dari website yang diperuntukkan untuk mengetahui, melihat informasi yang terkait dengan desa.
Di Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, pelatihan pengisian profile desa mulai diperkenalkan. Dari 9 Desa yang tersebar di Batu Layar, 8 perwakilan atau utusan desa yang hadir untuk mengikuti Pelatihan Entri Data Profile Desa. Didampingi Kasubdit BPMPD Kabupaten dan bagian PMD Kecamatan, para peserta yang terdiri dari unsur atau perangkat Desa langsung diajarkan tutorial pengisian profile desa. Untuk memudahkan proses pelatihan entri data, masing-masing peserta diwajibkan membawa perangkat seperti Laptop dan Modem untuk koneksi internet.
Harapan dan tujuan pelatihan ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang terkait dengan desa. Misalnya ingin mengetahui jumlah penduduk, potensi desa, keamanan dan sebagainya ini cukup melalui internet. Meskipun demikian, masih ada urusan pemerintahan lain yang membutuhkan mediasi, komunikasi langsung dengan Kepala Desa seperti tanda tangan surat-menyurat.
Harapan kita dari program ini memiliki tindak lanjut terutama dari pihak Pemerintah Desa. Dan dengan adanya pelatihan program ini masyarakat bisa langsung mengontrol atau sebagai pengendali birokrasi setidaknya untuk Pemerintahan Desa masing-masing. Mungkin dengan penerapan teknologi semacam ini istilah human error, atau melawan lupa akan dapat diminalisir karena dipantau langsung oleh masyarakat.