Minggu, 14 September 2014

PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI; BUDAYA RELIGIUS KAMPUNG

Pelepasan Jamaah Calon Haji bagi masyarakat di Indonesia mungkin sudah menjadi budaya yang cukup kuat. Pelepasan jamaah sebagaimana yang penulis maksud di sini adalah ternyata berawal dari pemerintah tingkat bawah semisal kampung. Pelepasan jamaah calon haji di tingkat kampung sedikit lebih religious dibandingkan dengan pelepasan yang biasa dilakukan oleh pemerintah. Di Dusun Teloke Desa Batu Layar Kecamatan Batu Layar Lombok Barat tradisi religious saat pelepasan atau perpisahan dengan jamaah calon haji yang akan menunaikan ibadah ke Makkah ini masih hidup dan dilakukan hingga kini.
Ini memang budaya dan adat yang dilakukan dari setiap generasi. Saat warga yang telah resmi mendapatkan panggilan ke Makkah, pada malam sebelum meninggalkan kampung halamannya, pemerintah seperti Penghulu, Kepala Dusun, Tokoh Agama dan masyarakat membuatkan acara perpisahan kepada jamaah calon haji dengan warga sekampungnya. Biasanya acara difokuskan di masjid. Dengan mendatangkan penceramah, menghadirkan jamaah calon haji, serta masyarakat berkumpul untuk mengikuti berlangsungnya acara.
Penceramah sebagaimana namanya ditugaskan sebagai pemberi nasihat yang terkait dengan proses pelaksanaan ibadah haji serta pola kehidupan masyarakat di Makkah dan Madinah. Layaknya pengajian langsung yang sebenarnya ditujukan kepada masyarakat yang memenuhi hajat. Sebelumnya, acara juga dibuka dengan pengajian al-qur’an oleh para Qari’. Masyarakat pun berdatangan ke tempat acara guna menyaksikan acara, mendengarkan ceramah, dan yang nantinya akan diakhiri dengan bersalaman dengan jamaah calon haji yang akan berangkat.
Secara rapi dan teratur, masyarakat menjulurkan tangannya kemudian disalami satu per satu oleh jamaah calon haji. Semua itu simbol dan atau lambang persaudaraan yang kuat, budaya religious, antusiasme masyarakat akan agungnya Allah SWT. yang telah menjadikan Makkah dan Madinah sebagai tempat suci mulia bagi umat Islam dan sebagai tempat pelaksanaan ibadah haji. Agungnya tamu Allah alias jamaah calon haji atas merupakan apresiasi untuk kita utamanya bagi yang belum berkesempatan untuk melaksanakan ibadah rukun islam tersebut. Semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk mengunjungi kiblat Islam tersebut, amien.