Kamis, 18 September 2014

PENYULUHAN HIV-AIDS SISWA MADRASAH ISHLAHUL MUSLIMIN SENTELUK

Penyuluhan HIV-AIDS yang dilakukan oleh Puskesmas Meninting ini merupakan kali kedua di Madrasah Ishlahul Muslimin Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar. Seperti pada penyuluhan sebelumnya, penyuluhan ini kembali diperuntukkan kepada siswa dan siswi sebagai peserta sasaran. Sebanyak 35 siswa yang berstatus Madrasah Aliyah menghadiri penyuluhan yang disampaikan langsung oleh dua nara sumber yang diutus oleh Puskesmas. Bapak Made dan Lukman yang dimandatkan menyampaikan materi seputar bahaya penyakit HIV-AIDS.
Sebagaimana telah diketahui, penyakit HIV-AIDS ini belum ditemukan penawarnya hingga sekarang. Melalui penyuluhan ini, siswa dan siswi sengaja dijadikan sasaran mengingat penyakit tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan. Usia sekolah sangat rentan dengan pergaulan bebas siswa dan siswi yang tidak menutup kemungkinan bisa terjangkit oleh penyakit HIV-AIDS, begitu urai Made kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah Ishlahul Muslimin Senteluk. Lebih lanjut, Made mengatakan bahwa HIV-AIDS dapat menyerang siapa saja, ibu-ibu rumah tangga pun bisa terjangkit oleh HIV.
Adapun yang melatarbelakangi kegiatan penyuluhan tersebut adalah tindak lanjut dari instruksi Bupati Lombok Barat yang ditujukan ke Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti hingga sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Penyuluhan ini pun disambut antusias oleh para siswa dan siswi dikarenakan manfaat dan ilmu yang diperoleh setelah mengikuti acara penyuluhan. Menurut rekam jejak, orang yang telah terjangkit penyakit HIV-AIDS di Lombok Barat terhitung sangat banyak. Salah satu yang menyebabkan penyakit ini muncul adalah hubungan seks di luar nikah. Hubungan seks di luar nikah ini sering bermula dari pergaulan bebas yang tak terkontrol.
Penularan HIV juga bisa terjadi melalui jarum suntik. Slide per slide Made menjelaskan bahaya atau dampak bagi mereka yang sudah terkena HIV dan cirri-ciri orang yang terkena virus mematikan tersebut. Pada penyuluhan tersebut, interaksi peserta dan nara sumber pun berlangsung seru yang disebabkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik. Penyuluhan yang dimulai sejak pukul 10:30 tersebut berlangsung aman. Semoga dengan adanya dukungan pemerintah, peran serta pengaawasan orang tua virus HIV tidak merusak genenasi-generasi kita di masa-masa yang akan datang.