Dalam dunia pendidikan,
predikat unggulan sering menjadi atmosfer dalam menciptakan Sumber Daya Manusia
yang berkualitas dan membanggakan. Sumber Daya Manusia yang dihasilkan oleh
sekolah-sekolah unggulan biasanya mampu bersaing dalam berbagai kancah penting
pendidikan. Namun, untuk mewujudkan sekolah unggulan tak mudah. Butuh puluhan
tahun untuk merintis, menata, dan memanajemen untuk mencapai hasil yang
diimpikan. Berbagai progam formal dan informal harusnya telah tertada dengan
baik. Kedisiplinan, Program, Manajemen, Mutu, Prestasi, dan sarana-prasana
serta lainnya.
Kini, lembaga-lembaga
pendidikan baik negeri maupun swasta berlomba-lomba menarik perhatian alias
bersaing untuk mendapatkan predikat yang terbaik. Menciptakan manusia-manusia
unggul, berprilaku teladan, unggul dalam berkarya dalam menciptakan sekolah
yang berwawasan global menjadi impian yang ingin ditargetkan oleh Madrasah Tsanawiyah
Satu Atap (MTs-SA) Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah Dusun Tato Desa
Sandik Kecamatan Batulayar Lombok Barat.
Meskipun baru beroperasi sekitar
empat tahun, Sekolah yang didirikan oleh TGH. Mujitahidin Abdulllah, MA. memiliki
tekad kuat dan tentu ingin didikannya menjadi generasi yang mampu berkiprah
untuk sebagai tulang punggung agama, bangsa dan negara. Dengan visi “Unggul
Dalam Prestasi, Teladan dalam Berprilaku dan Terampil Dalam Berkarya untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berwawasan luas” tetap
menjadi target Alumnus Al-Azhar tersebut.
Dalam rapat terbatas
dengan punggawa Pondok Pesantren, rumusan visi-misi pondok pesantren Madrasatul
Qur’aniyah kini jelas sudah. Pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama,
kebersamaan ini jauh lebih berharga dari apa yang pernah kita raih, rasa
kebersamaan dan berjibaku mewujudkan kebaikan merupakan hal terpuji, demikian
sambutan TGH. Mujtahidin dalam rapat penyampaian visi-misi Madrasah Tsanawiyah.
Moment ini kita akan
membuat visi-misi madrasah yang sebentar lagi akan menghadapi Akreditasi.
Target nilai kita setidaknya “B”. Dengan demikian, segala kekurangan, yang akan
menjadi bahan penilaian atau item penilaian standar Akreditasi harus kita
benahi segera, lanjut TGH yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama
(KUA) Kecamatan Batulayar ini. Hadir dalam tersebut, Ketua Komite, Kepala
Sekolah, dan beberapa Guru yang menjadi perwakilan guru lainnya. Rapat dibuka
langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren setelah Sholat Isya dan diakhiri
sekitar pukul 23:00 Wita.