Dekatnya waktu Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati) untuk Kabupaten
Lombok Barat, masing-masing dari pasangan calon mulai mempromosikan diri mereka
ke masyarakat melalui beragam media infomasi. Sebagaimana diketahui, media
secara global dapat dikategori menjadi; hardware media dan software media
(media dengan perangkat keras dan media dengan perangkat lunak). Dari kedua
jenis media, media hardware yang mendominasi karena langsung bersentuhan
langsung dengan masyarakat atau lebih bersosial. Realitanya, hardware media
yang disebarkan kepada masyarakat dapat menggunakan jasa kurir. Kurir koran,
pamflet, spanduk, baliho, brosur dan sejenisnya. Berbeda dengan media lunak
yang hanya didedikasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dengan dunia
teknologi, internet salah satunya. Meskipun demikian, kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing media tak dapat dihindari.
Begitu pula dengan media
yang ditulis di beberapa website, blog, jejaring social, dan sebagainya. Apakah
masyarakat tingkat bawah dapat memahami dan mengerti dengan apa yang
direncanakan lima atau enam tahun ke depan? Apakah usaha tersebut tidak
sia-sia?.
Terlepas dari efektif dan
tidaknya media informasi yang merambah hingga masyarakat pedesaan atau pedalaman,
namun kandidat calon tetap “Percaya Diri” dengan usaha yang dilakukan sebagai
salah satu penyebar informasi tentunya dengan harapan “Semoga Mendapat
Dukungan”.
Di Desa Batulayar
Kecamatan Batulayar, salah satu Calon Pasangan gencar menyebarkan informasi
pencalonan diri mereka sebagai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Lombok Barat dengan menyebarkan brosur, selebaran dan melalui jasa
kurir, dari rumah ke rumah. Tak peduli, penduduk rumah tersebut bisa membaca
atau tidak, yang terpenting tugas utama kurir adalah menyebarkan berita melalui
brosur maupun selebaran.
Dalam gambar terlihat
seorang siswa Sekolah Dasar sedang membentangkan brosur salah satu kandidat Calon
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lombok Barat yang akan berlaga
September mendatang. Jika brosur atau selebaran tersebut diterima oleh anak
yang bersekolah atau bisa membaca kemudian menyimpannya. Lalu bagaimana jika
brosur atau selebaran yang menarik itu kemudian berserakan padahal telah
menelan biaya untuk membuat dan mengedarkan brosur? Menyebarkan informasi
merupakan nilai positif kepada masyarakat, sah dan wajar-wajar saja-lah. Kita tinggal
menunggu tiga pasangan calon untuk melakukan hal yang sama. Masalah pilihan
pada September mendatang, kita serahkan kepada masyarakat, kepada siapa mereka
berpihak. Karena frefrensi politik masyarakat berbeda dan bertingkat, apalagi
di zaman yang serba canggih sekarang ini. Mari belajar memahami demokrasi.