Kamis, 05 Februari 2015

RAT PERDANA KOPERASI PONPES MADRASATUL QUR'ANIYAH

Sejak pergantian Pengurus Koperasi Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah beberapa bulan silam, Rapat Anggota Tahunan untuk pertama kali diadakan. Kehadiran Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Barat menambah gairah dan suasana program wajib atau RAT anggota Koperasi Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah. Sebelum Rapat Anggota dimulai, terlebih dahulu Pengawas Koperasi yang juga bertindak  sebagai pimpinan Yayasan memberikan laporan terkait dengan program yang telah, sedang dan akan dirancang untuk tahun-tahun ke depan.
Laporan Pengawas Koperasi Ponpes Madrasatul Qur’aniyah terkait dengan jumlah anggota yang terdiri dari para dewan guru serta sistem Kepengurusan di Koperasi. Sejarahnya, koperasi yang sekarang berada di Pondok Pesantren tersebut berdiri sejak tahun 2007. Karena mengalami kevakuman, koperasi menjadi tidak berjalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Barat, H. Joko Wiratno dalam sambutannya menyampaikan sikap apresiasi, bangga dengan berdiri serta berjalannya program Koperasi di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah. Terkait dengan Rapat Anggota Tahunan atau RAT Jokowi menilai bahwa hal tersebut sangatlah penting dan vita.
Rapat Anggota Tahunan adalah sangat penting, dengan RAT tolak ukur Koperasi bisa dinilai. Sehat atau tidaknya, demikian urai Joko Wiratno di hadapan awak Pondok Pesantren Madrasatul Qur’aniyah. Di samping itu, Joko menilai RAT yang dilakukan oleh Koperasi ponpes pimpinan H. Mujtahidin, MA ini sangatlah tepat waktu.
Kepala Dinas juga lebih banyak menceritakan keberadaan koperasi-koperasi lain di luar daerah yang merupakan hasil dari studi banding yang pernah dia lakukan. Koperasi yang tumbuh subur, berkembang bahkan maju, berawal dari hal yang kecil, dari modal yang sangat minim, namun dengan kesungguhan mereka bisa memberikan prestasi yang membanggakan termasuk mensejahterakan anggotanya, begitu lanjut Joko Wiratno, MM.
Koperasi sangat tepat bagi kita, untuk enokomi lemah, masyarakat kecil, koperasi bisa menjadi hal yang diharapkan kedepan. Koperasi sangat cocok dengan budaya dan adat yang berlaku di Indonesia, demikian tutup Kepala Dinas Koperasi Lobar tersebut.