Jumat, 06 Februari 2015

ARES; MASAKAN KHAS TRADISIONAL PERKAWINAN SASAK LOMBOK

Kekhasan suatu tempat atau daerah acap kali disandarkan dengan apa yang menjadi andalan, kebiasaan, bahkan budaya. Dalam berbagai hal dan peristiwa, daerah bisa saja dikenal oleh budaya atau tradisi yang dilakukan. Semua hal tersebut menjadi hal yang niscaya tak terkecuali di Lombok atau bagian daerah Nusa Tenggara. Salah satu yang menjadi sasaran penulis di sini adalah dalam persoalan menu masakan, utamanya masakan tradisional. Masakan tradisional yang disajikan dalam moment-moment tertentu.
Pada moment perkawinan sebut saja salah satunya. Jika berbicara masalah perkawinan, di Lombok tentu tak lepas dari masakan atau hidangan yang akan menjadi bagian penting dalam proses penyelenggaraannya. Dalam hal masakan maupun hidangan, masing-masing daerah memiliki cara tersendiri. Tak hanya itu, jenis masakan atau hidangan pun sangat beraneka warna.
Di belahan Lombok, dan pada saat atau moment tertentu, masakan alias hidangan pun memiliki kekhasan yang melambangkan akan terselenggaranya acara. Masakan Ares salah satunya. Ares merupakan jenis masakan yang berbahan dari Batang Pisang. Menurut, H. Abdullah Kasim, salah satu warga Dusun Teloke mengatakan: “tidak semua Batang Pisang enak atau tepat untuk dijadikan masakan Ares yang akan dihidangkan untuk para tamu undangan”.
Omong-omong masalah Ares tentu merupakan salah satu jenis masakan tradisional, terutama di Lombok. Proses pembuatan Ares pun sangat ribet dan membutuhkan ketelatenan. Berawal dari menebang dan mengupas kulit bagian luar batang pisang, dan dengan perkiraan empat bahkan lima lapisan kulit dari luar Batang Pisang yang harus dibuang kemudian mendapatkan Batang Pisang yang layak dijadikan masakan Ares.
Setelah memotong dengan ukuran yang tepat, potongan Ares lalu dibersihkan dan ditaburi Garam. Tahapan selanjutnya adalah mengaduk potongan Ares yang telah ditaburi garam. Ares pada tahapan selanjutkan dimasak disertai dengan bumbu-bumbu yang khas. Bumbu seperti masakan Ares ini, dalam tradisi orang Sasak sering disebut dengan Ragi Blek atau Bumbu yang besar atau banyak melibatkan bumbu-bumbu masakan tradisional pada umumunya. Cabe, Santan, Kunyit, Garam, dan lainnya.
Dari segi proses pembuatan, penyajian Ares tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk dimasak. Setelah dirasakan matang dan pas bumbunya masakan Ares bisa disajikan dan dinikmati oleh para kerabat yang diundang.
Masakan Ares juga sering tersaji pada moment-moment memperingat kematian seseorang. Terhitung sejak sembilan hari orang meninggal (nyiwa’), hajatan keluarga yang ditinggal kerap menyajikan masakan-masakan di saat acara dengan menggunakan Sayuran Ares. Disamping moment pernikahan dan memperingati hari kematian seseorang, masakan Ares juga terlihat atau muncul disaat orang-orang hajatan seperti roah saat berangkat menunaikan Ibadah Haji.
Mengenai rasa, bagi orang Sasak Lombok masakan Ares sebenarnya tidak jauh berbeda dengan masakan-masakan pada umumnya. Hanya saja, moment masakan Ares jarang ditemukan atau dinikmati kecuali pada waktu-waktu tertentu. Hal tersebut bisa juga disebabkan karena masakan Ares kerap dibuat atau disajikan dalam porsi yang banyak.