Senin, 12 Mei 2014

PUPUK LANGKA PETANI GUSAR

Kelangkaan Pupuk kembali terjadi di sejumlah daerah, tak terkecuali di Batulayar. Lebih satu bulan terakhir ini petani di Batulayar was-was dengan kondisi pupuk. Sektor pertanian Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang selama ini menjadi centra tidak mampu berbuat banyak. Meskipun pada diketahui bahwa tujuan dibentuknya lembaga yang salah satunya adalah merencanakan riil pupuk bersubsidi untuk komoditas pertanian. Sementara, para petani harus menunggu kelompok untuk bisa mendapatkan pupuk.
Imbas dari semua ini adalah petani resah akan usaha yang digeluti terutama tanaman yang membutuhkan pupuk. Menurut salah satu perwakilan Petani di Desa Sandik, kalau dibiarkan terus-menerus, kondisi tanaman seperti padi jelas akan rusak alias tidak bisa tumbuh sebagaimana yang diharapkan. Jeslas, petani akan mengalami kerugian, demikian ujar Sadri salah seorang warga yang memiliki lahan tempat bercocok tanam.
Lebih lanjut Sadri menilai bahwa petani siap membeli pupuk, yang dibutuhkan sekarang adalah adanya pupuk dulu. Kalau ini tidak diperhatikan imbasnya banyak bukan hanya sektor pertanian, begitu keterangan Sadri. Sampai detik ini, seharusnya orang sudah dua kali memberikan pupuk untuk kepentingan petani. RDKK yang selama ini diharapkan sebagai komunikator atau advokasi pemasalahan ini belum mampu berbuat maksimal. Dibutuhkan kerjasama, perhatian, serta kepedulian pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ini.  Hanya pemerintah yang menjadi satu-satunya harapan masyarakat khususnya para petani dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Kondisi yang demikian tidak boleh dibiarkan berlarut, karena disamping merugikan petani, juga akan merembet ke berbagai sektor dan sendi kehidupan.