Yayasan Miftahussalam
dalam menyikapi globalisasi, dimana IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Tehnologi) berkembang pesat menerobos segala penjuru, bak jamur d imusim
penghujan. Komputer sebagai salah satu contoh dari perkembangan dan kemajuan
IPTEK tersebut, kini merupakan tuntutan zaman, dalam kehadirannya
ditengah-tengah kehidupan umat manusia (mankinds) agar dapat dipahami
dan mampu untuk dioperasikan.
Dalam
pelaksanaan kursus ini, Yayasan Miftahussalam bekerja sama dengan VLOK Foundation,
salah satu Organisasi Sosial Kemasyarakatan Holland (Belanda), dengan pengajuan
proposal dan surat kerja sama, mengenai akan diadakannya kursus computer
tersebut, akhirnya, Yayasan MIFTAHUSSALAM mendapatkan persetujuan dan Suntikan
Dana (Fund) dari VLOK Foundation. Adapun Dana yang didapatkan, digunakan untuk
perbaikan dan pembelian computer yang ada dan selebihnya digunakan untuk
memberikan gaji para tutor, karena jika harus menggunakan dana yang didapatkan
dari registrasi dan bayaran dari peserta kursus akan sangat jauh dari cukup,
dan itupun, jika ditambah dengan dana suntikan yang didapatkan dari VLOK
Foundation, masih dalam kategori pas-pasan.
Terlepas dari itu, program
kursus komputer yang diadakan oleh Yayasan Miftahussalam, mendapatkan respon
dan respect (pujian dan tanggapan) positif dari masayarakat sekitar,
khususnya di Dusun Teloke Desa Batulayar. Masyarakat pun berbondong-bondong
untuk mendaptarkan anak mereka, dan anak-anak sangat antusias ingin mengikuti
program kursus tersebut,
Namun
ada hal yang disayangkan, keadaan dan keterbatasan dari fasilitas yang
tersedia, terutama sekali, ketersedian akan komputer masih menjadi kendala. Terhitung
4 unit komputer yang mampu disediakan oleh pihak Yayasan, yang digunakan
sebagai media belajar para peserta kursus yang mengakibatkan anak-anak harus
dibatasi, Maloka salah satu Tutor dari Kursus tersebut mengungkapkan hanya
sekita 20 orang peserta yang mampu ditampung untuk sementara, dan itu pun
dengan sistem rolling (bergantian), dengan tiap kali pertemuan
diperuntukan 4 (empat) orang, sehingga tiap peserta kursus
mendapatkan jatah dua kali pertemuan dalam satu minggu, yang pada awalnya
direncanakan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan dalam seminggu, sehingga program
kursus itu sesuai target dalam penetapan jangka waktu lama kursus, dan dapat
menampung lagi peserta kursus yang lainnya. Harapan kita semoga niat baik ini
mendapatkan perhatian oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia.